Enesis Group dan Pemda DIY Luncurkan Gerakan 3M Plus, Targetkan Bebas DBD dari Rumah ke Rumah

- Siap.viva/Dokumentasi Enesis Group
Siap – Enesis Group menggandeng Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk meluncurkan program Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat, dan Bebas DBD.
Mereka menjalankan program ini melalui produk andalan mereka, Soffell.
Program ini menjadi langkah nyata kolaborasi sektor swasta dan pemerintah dalam mencegah demam berdarah.
Program ini menunjukkan kolaborasi nyata antara sektor swasta dan pemerintah.
Mereka mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) dengan pendekatan edukatif.
Edukasi ini langsung menyasar rumah tangga sebagai garda terdepan.
Program ini diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam acara yang digelar di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada Senin, 19 Mei 2025.
Turut hadir jajaran pejabat penting, seperti Sekda DIY Beny Suharsono, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, serta jajaran kepolisian dan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota se-DIY.
Dari pihak Enesis Group, CEO Aryo Widiwardhono dan jajaran eksekutif juga hadir menyatakan komitmen perusahaan dalam membangun budaya hidup sehat.
Program ini tidak berhenti pada sosialisasi.
Enesis dan Pemda DIY menargetkan edukasi langsung kepada lebih dari 50.000 warga.
Mereka menyasar tiga wilayah utama: Kemantren Umbulharjo di Kota Yogyakarta, Kapanewon Prambanan di Sleman, dan Kapanewon Wonosari di Gunungkidul.
Program ini menjangkau masyarakat melalui pendekatan door to door yang efektif.
Sebanyak 270 kader Jumantik terjun langsung ke lapangan untuk menjalankan misi edukasi door to door.
Mereka memeriksa jentik nyamuk di rumah warga dan membagikan produk Soffell.
Para kader juga menyampaikan informasi tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus.
CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, mengungkapkan bahwa ide awal Soffell berangkat dari pengalaman pribadi seseorang yang terganggu oleh nyamuk di rumah kos.
Kegelisahan itu memicu pencarian solusi untuk mencegah gigitan nyamuk.
Dari pengalaman sederhana tersebut, lahirlah produk Soffell.
“Hari ini kami tidak hanya menjual produk, tapi membangun kesadaran. Dari rumah ke rumah. Karena kami percaya keluarga adalah benteng pertama kesehatan,” ujar Aryo seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 22 Mei 2025.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, menyebut perilaku sebagai kunci utama dalam pencegahan penyakit.
“Masalah utama dalam penanggulangan penyakit seperti DBD adalah perilaku. Kolaborasi dengan sektor swasta, seperti Enesis Group melalui Soffell, menjadi contoh nyata sinergi dalam mendukung kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Simulasi program ini menunjukkan hasil menggembirakan.
Angka Bebas Jentik (ABJ) naik dari 95 persen menjadi 99 persen, sementara rumah positif jentik turun hingga 80 persen.
Angka-angka tersebut menunjukkan efektivitas pendekatan edukatif berbasis komunitas.
Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa gerakan ini dapat menjadi model sinergi lintas sektor yang membumi dan berdampak.
“Melalui edukasi, pemberdayaan kader Jumantik, dan gerakan 3M+, program ini jadi bagian penting dalam menciptakan lingkungan sehat dan masyarakat yang berdaya,” ujarnya.
Menurut Head of HR & PR Enesis Group, RM Ardiantara, edukasi bukan sekadar kampanye informasi, melainkan investasi sosial jangka panjang.
“Kami percaya perubahan bisa dimulai dari rumah, dari satu keluarga, dari satu kader Jumantik yang mengetuk pintu, menyapa, dan mengedukasi,” ujarnya.
Enesis Group ingin menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya menjual produk kesehatan, tetapi turut membentuk ekosistem masyarakat sehat.
Filosofi “Healthy Product for Healthy Family” terus menjadi kompas utama dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
Melalui program ini, Enesis membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.