Jesse Marsch, Pelatih Kanada dan Orang Amerika yang Anti-Amerika

Jesse Marsch Anti-Amerika
Sumber :
  • nytimes.com

Siap – Baru ditunjuk sebagai pelatih timnas Kanada, Jesse Marsch langsung mengukir sejarah. Untuk pertama kali dalam sejarah Jonathan David dkk melenggang ke semifinal Copa America.

Begini Respons Biden Ketika Presiden Prabowo Sebut soal Gaza

Lebih menakjubkan lagi sejarah ini dibuat pada keikutsertaan perdana Kanada di Copa America. Bagi Marsch sendiri ini jadi catatan istimewa.

Sejarah bersama Kanada ia buat di tanah kelahirannya, Amerika Serikat. Menariknya, sebagai orang asli Amerika dan mantan penggawa timnasnya, Marsch bisa dibilang Anti-Amerika.

Presiden Prabowo Ajak Perusahaan Besar Amerika Investasi di Indonesia

Ada dua hal yang membuat mantan nakhoda RB Leipzig tidak menyukai negaranya. Pertama terkait penyelenggaraan Copa America 2024.

Menurut Marsch, negaranya sangat tidak profesional selaku tuan rumah. Kritikan ini tak lepas dari carut-marutnya fasilitas dan tingkat keamanan yang mengkhawatirkan.

Trump Telepon Presiden Prabowo, Begini Katanya

“Copa America yang berlangsung sekarang di sini tidak profesional bagi saya, terlalu banyak celah dalam penanganan dan pengalaman kami secara keseluruhan dalam perspektif sehari-hari,” kata Jesse Marsch saat konferensi pers jelang melawan Uruguay.

“Kami diperlakukan seperti warga negara kelas dua di sini. Terlalu banyak permainan fisik, kepemimpinan wasit yang patut dipertanyakan,” ia menambahkan.

Jesse Marsch bukan orang pertama yang mengkritik keras pelaksaan Copa America di Amerika Serikat. Sebelumnya ada Marcelo Bielsa yang berapi-api menelanjangi tuan rumah.

Hal kedua yang membuat Marsch Anti-Amerika adalah keengganannya menukangi Paman Sam dalam waktu dekat. Ya, dia memang baru beberapa bulan menjabat nakhoda Kanada.

Akan tetapi pemecatan Gregg Belhalter dari kursi pelatih timnas Amerika Serikat membuat nama Marsch mencuat sebagai suksesor. Saat ini ia adalah pelatih berkebangsaan Amerika paling bersinar.

Selain kontribusi besar untuk Kanada, dia juga sudah kenyang pengalaman di Eropa dengan melatih RB Salzburg, RB Leipzig, dan Leeds United. Walau demikian pelatih 50 tahun berikrar setia untuk Kanada.

Dan dalam waktu bersamaan ia juga menyerang federasi sepak bola Amerika yang dianggap tidak becus mengurus sepak bola.

“Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan ini. Saya tidak tertarik dengan pekerjaan di timnas Amerika Serikat kecuali ada perubahan besar dalam organisasi federasi. Saya rasa saya tidak akan pernah tertarik,” tutupnya.