Ada Virus Baru, WHO Minta Semua Negara Waspada

Ilustrasi cacar monyet
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization: WHO) meminta semua negara untuk waspada dan siap sedia menghadapi kasus virus baru yaitu cacar monyet (monkey pox/mpox).

Kondisi Warga Palestina Usai Kembali ke Kampung Halamannya di Gaza Utara, Terancam Harus Hadapi Wabah Penyakit

Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengatakn Mpox memang telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan yang perlu menjadi perhatian internasional. Namun, itu tidak serta-merta menyebut Mpox merupakan ‘COVID baru’.

"Mpox bukanlah COVID baru, terlepas dari apakah itu cacar Clade I, yang menjadi penyebab wabah yang sedang berlangsung di Afrika Timur dan Tengah, atau cacar Clade II, yang memicu wabah pada 2022 yang awalnya berdampak di Eropa dan terus menyebar di sana," kata Kluge seperti dikutip, Rabu, 21 Agustus 2024.

Waspada Kasus Flu Burung Merebak, 100 Ribu Bebek Dimusnahkan

Berdasarkan apa yang WHO ketahui, kata Kluge, Mpox terutama menular melalui kontak kulit ke kulit dengan lesi, termasuk saat berhubungan seks. 

Menurut WHO, salah satu tujuan pernyataan darurat kesehatan global ialah agar semua negara waspada dan siap jika ada kasus cacar monyet yang masuk ke wilayah mereka.

Waspada! HMPV Merebak di China, Ini 6 Kelompok Paling Rentan Terinfeksi

"Kami tahu cara mengendalikan Mpox, termasuk di kawasan Eropa, mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk memberantas penularannya," katanya.

Dalam situs resminya, WHO mengatakan, dari kasus yang dikonfirmasi di wilayah Afrika pada 2024, sebanyak 95 persen dilaporkan di Republik Demokratik Kongo, yang sedang mencatat peningkatan kasus Mpox. 

Ada lebih dari 15.000 kasus yang sesuai secara klinis dan lebih dari 500 kematian yang dilaporkan. Jumlah itu sudah melebihi total kasus yang diamati di Republik Demokratik Kongo pada 2023.

Tahun ini, kasus Mpox, yang terkait dengan satu varian Mpox, telah dilaporkan di Republik Afrika Tengah dan Republik Kongo, sedangkan kasus yang terkait dengan varian lain telah dilaporkan di Kamerun, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Pada 15 Agustus, WHO melaporkan Swedia menjadi negara pertama di luar Benua Afrika yang melaporkan varian Mpox Clade 1b pada individu dengan riwayat perjalanan ke Afrika Tengah.

Menurutnya, wilayah Eropa sekarang mencatatkan sekitar 100 kasus baru Mpox setiap bulan.

Kluge mengatakan, meski siapa pun dapat tertular Mpox, tidak semua orang memiliki risiko yang sama. Orang-orang yang berinteraksi erat dengan seseorang yang menularkan penyakit, termasuk melalui hubungan seksual, memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi, terutama pasangan seksual.

"Namun, anggota rumah tangga dan petugas kesehatan juga berpotensi tertular," tandasnya.