Aksi Demo di Depok Berakhir Ricuh, Begini Strategi Polisi

Siap – Bentrok antara masa pendukung pasangan calon wali kota dengan aparat pecah di Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa 17 Oktober 2023. Massa yang melakukan aksi unjuk rasa itu tiba-tiba anarkis.

Sejumlah aparat dari jajaran Polres Metro Depok yang tiba dilokasi kejadian langsung bertindak cepat, dengan memasang pagar pembatas.

Namun jangan panik dulu, kericuhan tersebut hanyalah simulasi. Hal ini dilakukan untuk persiapan pengamanan Pemilu 2024.

Adapun skenario aksi unjuk rasa itu berlangsung di kawasan kampus Univeritas Islam Internasional Indonesia atau UIII, Cisalak, Depok.

"Ini merupakan langkah-langkah prosedur yang kita laksanakan apabila terjadi eskalasi peningkatan massa di wilayah Kota Depok," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady.

Ia mengatakan, jumlah pasukan yang akan dilibatkan dalam pengamanan Pemilu 2024 sebanyak lebih dari 854 personel.

"Nah di tahun 2023 ini kita laksanakan Operasi Mantap Brata selama 77 hari, mulai 17 Oktober sampai dengan 24 Desember 2023."

Ahmad Fuady mengatakan, ada beberapa tahapan yang menjadi fokus utama jajarannya.

Di antaranya tahapan pendaftaran calon legislatif, kemudian berikutnya adalah pendaftaran capres cawapres, kemudian penetapan DCT dari KPU.

"Tentunya kita bersinergi dengan Bawaslu dan KPU tiap tahapan itu. Kita bersama TNI Polri dan juga instansi terkait yang ada di Kota Depok memastikan kita siap melaksanakan proses pengamanan Pemilu 2024 dengan baik," kata Fuady.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa Polres Metro Depok dan instansi terkait lainnya akan mengantisipasi segala kemungkinan terkait kerawanan pada masa pemilu.

"Kita sudah memetakan apa saja kerawanan dari tiap tahapan. Dan tentunya, dari analisa kita dari tiap tahapan di Kota Depok ini InsyaAllah pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 di Depok berjalan aman dan kondusif," ujarnya.