Jalan Pemuda Banyak Bangunan Heritage: Menguak Cikal Bakal Depok, Supian Suri Upayakan Pelestarianya

potret Supian Suri
Sumber :
  • istimewa

Siap – Banyaknya situs-situs peninggalan sejarah di Kota Depok yang tak terawat, menjadi keprihatinan bagi calon Walikota Depok, Supian Suri.

Melongok Damainya Natal di Gereja Rock Home Depok, Berbagi Kasih hingga ke TPA Cipayung

Melihat hal itu Supian Suri berjanji akan melakukan penyelamatan terhadap situs bersejarah yang ada di Kota Depok menjadi cagar budaya apabila terpilih menjadi Walikota di Pilkada Depok 2024.

Supian Suri menilai, berbagai situs sejarah di Kota Depok yang menjadi saksi bisu perjalanan Panjang kemerdekaan Bangsa Indonesia harus diselamatkan. Dengan melalui cara seperti meningkatkan statusnya menjadi cagar budaya.

Ketika TNI dan Petani Berhasil Sulap Lahan Tidur Depok Jadi Benteng Inflasi Pangan

Adapun Supian Suri mengatakan, Kota Depok telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur soal cagar budaya. perlunya peran aktif dari pemerintah agar dapat merealisasikan hal tersebut.

Sedikit banyaknya, Supian Suri telah mengambil Langkah yang mana menghadirkan Perda Cagar Budaya untuk menyelamatkan situs-situs bersejarah di Kota Depok. saat dirinya masih menjabat sebagai Sekda Kota Depok.

Tok! Laporan Imam-Ririn soal Pelanggaran TSM Pilkada Depok Mentah di Bawaslu Jabar

"Kemarin itu saya masih menjabat Sekda Kota Depok tentu ada batasan, tetapi sudah saya sudah berusaha sesuai dengan wewenang saya. Nah, apabila masyarakat memberikan kepercayaan kepada saya menjadi Walikota Depok sudah pasti saya dapat lebih maksimal lagi dalam memperjuangkan cagar budaya," kara Supian Suri, Selasa 23/7/2024.

Supian Suri menjelaskan, situs sejarah yang ada di Kota Depok harus dijaga dan dilestarikan agar dapat menjadi sarana edukasi untuk generasi yang akan datang tentang tentang saksi bisu perjuangan kemerdekaan yang pernah terjadi di Kota Depok.

"Kita memang harus melestarikan cagar budaya dan ini juga harus diatur. Mudah-mudahan, kita menjadi bagian dari pihak-pihak yang konsen terhadap warisan budaya-budaya kita," terangnya.

Disisi lain Supian Suri mengungkapkan, Kota Depok memiliki sejumlah situs bersejarah yang menyimpan nilai sejarah tentang perjalanan Panjang kemerdekaan Indonesia.

"Sehingga, anak cucu kita semua akan mengetahui beberapa situs sejarah atau warisan yang memang ada di Kota Depok, sehingga nanti Insya Allah juga menjadi kebaikan edukasi bagi generasi-generasi kita berikutnya," paparnya.

Dalam ajang kontestasi Pilkada Depok 2024, Supian Suri diberikan kepercayaan oleh Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) yang mengurusi situs sejarah dan cagar budaya di wilayah jalan Pemuda atau Depok Lama, menaruh harapan besar terhadap Supian Suri agar bisa melestarikannya.

Pengurus YLCC, Boy Loen memaparkan, di Kota Depok masih terdapat cukup banyak bangunan bersejarah yang butuh perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

“Makanya saya sampaikan ke Pak Supian Suri ya, jangan kita melupakan sejarah bahwa Depok beranjak dari situ,” tutur Boy Loen.

Lantaran itu, Boy Loen yakin, Supian Suri merupakan sosok yang yang bisa melestarikan sejumlah situs sejarah yang masih tersisa di Kota Depok. apalagi, heritage sendiri dapat mendatangkan sumber pendapatan, baik melalui wisata ataupun kuliner.

Lebih lanjut, Kata Boy Loen, ada sekitar 21 situs bersejarah atau bangunan tua peninggalan kolonial Belanda, yang masih berdiri kokoh di Kota Depok. Namun, beberapa diantaranya dalam kondisi memprihatinkan, bahkan nyaris roboh seperti eks Rumah Sakit Harapan dan SDN Pancoran Mas 2.

“Ya, di Depok Lama itu tidak bisa dipungkiri, bahwa disitulah awal mulanya kita mengenal Depok, dan itu katanya, bisa dibuktikan di sepanjang Jalan Pemuda, itu ada banyak bangunan-bangunan heritage, bangunan yang bersejarah," paparnya.

Lebih jauh, Boy Loen mencontohkan, bangunan eks gedung pemerintahan atau yang dulu disebut Kantoor van Het Gemeentebestuur van Depok dan sempat jadi Rumah Sakit Harapan. Lalu, terdampar rumah Presiden kelima Depok, ada pula Gereja Emanuel yang jadi cikal bakal kantor YLCC serta SDN Pancoran Mas Dua.

“Bagi kami, itu kan adalah warisan yang tidak ternilai maknanya, tapi tingkat kepeduliannya terhadap itu sangat minim. Tapi perhatiannya, misalnya adakah sumbangan buat maintenance, pemeliharaan itu tidak ada, Nothing. Ketika kami tanyakan alasannya klasik, tidak ada anggaran di APBD. Misalnya, Gereja Emmanuel depan Stasiun Gambir, itu mereka dialokasikan oleh APBD Jakarta, itu maintenance untuk mengecek perawatan. Tapi kami sama sekali tidak,” tungkasnya.