Hakim Jatuhi Hukuman 2 Tahun Penjara Eks Kades Segar Wangi pada Kasus PETI

Ilustrasi Palu Hakim
Sumber :
  • Pixabay

SiapHakim Pengadilan Negeri Ketapang menjatuhkan hukuman 2 Tahun penjara terhadap Basuni, Mantan Kepala Desa Segar Wangi Kecamatan Tumbang Titi atas perbuatan melakukan tindak pidana Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI).

Terseret Dugaan Korupsi, Eks Gubernur Kalbar Sutarmadji Punya 26 Aset Tanah, Segini Utangnya

Hakim Pengadilan Negeri Ketapang menyatakan Basuni terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah desa itu saat Basuni masih aktif sebagai Kades.

Atas perbuatanya tersebut Basuni diganjar dengan pidana penjara selama dua tahun enam bulan. Selain itu, terdakwa juga diwajibkan membayar denda sebesar 50 juta kepada negara. Jika tidak dilakukan pembayaran, maka diganti hukuman penjara lagi selama 6 bulan.

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Membusuk Terlilit Kabel Listrik PLN di Kubu Raya

” Dua tahun Enam bulan dan denda Rp 50 juta subsider 6 bulan kurungan,”kata Humas PN Ketapang, Aldila Ananta SH,MH dikutip Rabu, 17 Juli 2024.

Ananta menerangkan, persidangan terpidana Basuni itu dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Ketapang yakni Ega Shaktiana, beranggotakan hakim Kunti Kalma Syita dan hakim Bagus Raditya Wiradana. Ditambahkannya, vonis hakim tersebut sudah sejalan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Ketapang.

Merasa Tak Bersalah, Zubaidi Minta Keadilan Hakim PN Mempawah

“Vonis sesuai dengan tuntutan Penuntut Umum,”katanya.

Sebagaimana diketahui, terpidana Basuni terlibat dalam usaha ilegal berupa penambangan emas di lokasi tanpa izin pada wilayah dusun Mambuk desa Segar Wangi kecamatan Tumbang Titi kabupaten Ketapang.

Penangkapan Basuni berawal saat tim Polda Kalbar menahan enam orang tersangka yang diduga sebagai pekerja PETI pada 8 Maret 2024. Hasil penyilidikan petugas, diantara keenam orang itu setidaknya ada dua orang sebagai anak buah Basuni.

Kasus inipun lantas disidangkan di PN Ketapang. Basuni melanggar Undang-undang nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batuan atau UU Minerba.

Basuni juga diketahui terlibat dalam perkara lain berupa dugaan kasus tindakan asusila terhadap anak bawah umur. Kasus ini masih bersidang tetapi belum ada vonis yang jatuh kepadanya.(*)