Soal Hasil Tes DNA Pegi Setiawan Cianjur Memanas, Widia Serang Dedi Mulyadi, Saya Ngotot Karena....

Potret kolase Widia dan Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

SiapHasil Tes DNA Pegi Setiawan Cianjur yang menuai kontroversi ditengah publik terus menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bahkan pasca keluarnya hasil Tes DNA Pegi Setiawan Cianjur yang menyebutkan bahwa dia positif merupakan anak dari Cecep dan Elisna serta serta mematahkan asumsi soal anak Bupati, Dedi Mulyadi menjadi sorotan banyak pihak pihak.

Ngeri, Kamar Pribadi Dedi Mulyadi Didatangi King Kobra Jelang Pilgub Jabar, Kiriman Paket Kali Pak?

Tak hanya itu, berbagai asumsi liar terkait hasil Tes DNA Pegi Setiawan Cianjur pun kembali marak bermunculan, dari mulai dugaan rekayasa hingga berkaitan dengan politik.

Sontak hal tersebut pun tak luput dari sorotan Widia yang memang dikenal sebagai sosok yang paling gencar bersuara dalam kasus Vina Cirebon apalagi terkait sosok Pegi Setiawan Cianjur anak pak Cecep.

Astaga! Rumah Dedi Mulyadi Diteror Raja Kobra, Diduga Kiriman: Ya Allah Aku Masih Diselamatkan

Bahkan, Widia juga silang pendapat dengan Dedi Mulyadi soal Tiga DPO kasus Vina Cirebon.

Dalam tayangan Video yang diunggah akun Nyai dagelan politik Widia menyampaikan bahwa Tes DNA tersebut sebenarnya tidak penting bagi penyidikan atay hukum.

Geger, Dedi Mulyadi Blak blakan Soal Kasus Vina Hingga Para Pesaing di Pilgub Jabar

Karena menurut Widia, tiga DPO belum diketahui baik ciri ciri atau yang lainnya, yang jelas salah satu ciri ciri DPO itu memiliki anting.

"Dan ada satu anak yang sudah dioperasi lubang antingnya," kata Widia dalam video tersebut.

Kemudian dalam video tersebut Widia menyinggung sosok Dedi Mulyadi, ia mempertanyakan kepentingan beliau terkait tes DNA.

"Untuk kepentingan apa Dedi Mulyadi melakukan tes DNA tersebut," kata Widia.

Lantas Widia juga mengungkap sejumlah kejanggalan terkait hasil Tes DNA yang telah diungkap oleh Dedi Mulyadi.

Ia mengungkapkan bahwa umur ibu yang bernama Elisna ibunda Pegi Setiawan dengan dirinya sangat berbeda jauh.

"Jadi kalau dilihat, pegi lahir tahun 97 dan ibunya lahir pada tahun 1960, artinya berapa tahun jarak usia kelahiran ibu dan anak tersebut," tutur Widia.

"Kelahiran 1960 dan baru punya anak di tahun 1997 berapa tahun jaraknya, nah kalau sosok ibu Elisna masih semuda itu berarti hebat," sambung Widia.

Widia kembali mempertanyakan kepada Dedi Mulyadi soal Tes DNA.

"Atas dasar kepentingan apa, atas dasar penyidikan siapa Tes DNA itu, makanya saya sebelumnya bilang jangan lakukan itu dulu kalau tidak mau blunder sendiri," kata Widia.

"Kenapa saya ngotot soal hasil Tes DNA, karean ada sesuatu yang janggal, Tes DNA apa yang medel begini, ini tidak dibutuhkan," tandas Widia.

Diberitakan sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa dari hasil Tes DNA tersebut menunjukan bahwa 99,99 persen Pegi Setiawan Cianjur adalah benar anak Pak Cecep dan Elisna.

"Kalau hasilnya 99,99 persen itu artinya sudah pasti," ungkap Dedi Mulyadi, seperti dilansir YouTube KDM.

Jadi Kata Dedi Mulyadi, jika masih ada pihak yang masih kurang percaya atas hasil Tes DNA tersebut silahkan melakukan tes ulang di Lab yang lain dengan biaya sendiri.

"Kalau masih tidak percaya silahkan Tes DNA sendiri dan cari lab yang lain serta bayar sendiri," tegas Dedi.

Lebih lanjut Dedi menuturkan, kasus Pegi Setiawan Cirebon yang menjadi korban itu terjadi karena asumsi yang salah, dan sekarang jangan sampai kita membuat asumsi yang salah kembali.

"Artinya, tidak boleh terlalu banyak orang yang dikorbankan akibat salah tangkap," katanya.

Jadi kata Dedi, siapapun pembunuh Vina dan Eky itu harus terus dicari, dan itu tugasnya Mabes Polri, tapi tidak bisa berangkat dari DPO yang kemarin.

"Karena DPO kemarin adalah produk dari kesaksian yang diduga palsu karena tidak bisa dipertanggungjawabkan," ucap Dedi.

Lalu bagaimana cara mengungkapnya, Dedi mengatakan, poisi harus melakukan penyelidikan ulang.

"Yang melakukan itu dari Mabes Polri tentunya, jadi disini saya bukan berarti melindungi pembunuhnya ditangkap, malah memang harus ditangkap itu pembunuh sebenarnya, tapi tidak boleh berangkat dari hasil penyelidikan yang sesat," kata Dedi.

"Karena dengan penyelidikan yang benar dapat membuktikan fakta hukum yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat," pungkas Dedi.