Sejumlah Tokoh Pembenci Islam Paling Berpengaruh di Belanda Akhirnya Bersyahadat, Kok Bisa?

Ilustrasi tokoh berpengaruh asal Belanda masuk Islam
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Sejumlah tokoh pembenci Islam asal Belanda satu persatu akhirnya menjadi mualaf. Lantas apa yang membuat mereka berubah pikiran hingga berhasil meraih hidayah Allah?

Hormati Adzan, Bukti Cristiano Ronaldo Niat Jadi Mualaf, Ini Bocoran Rekan Setim soal Agama CR7

Dikutip dari tayangan YouTube Hidayatullah TV, Geert Wilders adalah tokoh pembenci Islam nomor satu di Belanda. 

Dia mendirikan Partai untuk Kebebasan. Dimana isu utama yang diusung adalah anti Islam. 

Selesai dari Manchester United, Ruud van Nistelrooy bakal Latih Coventry City?

Partai untuk Kebebasan sekarang menjadi partai terbesar ketiga di negeri kincir angin itu. Wilders juga pernah membuat film berjudul fitnah yang menyulut rasa marah umat Islam sedunia.

Sebab film itu bukan cuma menghina Islam tapi juga mengejek Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. 

Mengenang Aksi Heroisme Arek Suroboyo Dalam Peristiwa 10 November

Tahun 2018 ia bahkan sempat menggelar kontes menggambar karikatur Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. 

Setahun sebelumnya, dalam kampanyenya Wilders menyatakan akan menutup masjid dan melarang Alquran di Belanda. 

Menurut Wilders, Alquran lebih anti semit ketimbang Mein Kampf, yang merupakan buku biografi pemimpin Nazi, Adolf Hitler. 

"Saya lebih suka tidak ada Alquran di Belanda sebagaimana kita tidak mau ada Mein Kampf di sini," ujarnya. 

"Saya yakin Alquran dan Islam itu menyamar sebagai agama. Punya kitab suci, punya rumah ibadah, punya Imam tapi kenyataannya sama sekali bukan agama, melainkan ideologi," lanjut Wilders. 

Pembenci Islam Jadi Mualaf

Nah Wilders ini punya dua tangan kanan, mereka bernama Joram van Klaveren dan Arnoud van Doorn

Sama dengan Wilders, Klaveren juga punya pandangan negatif tentang Islam dan pernyataannya kerap menyakiti umat Muslim. 

Di matanya, Islam adalah kebohongan, sedangkan Alquran adalah racun, Nabi Muhammad adalah penjahat. 

Nah yang menarik, belakangan Klaveren justru memutuskan jadi mualaf. Itu terjadi saat ia sedang menulis buku yang tadinya dimaksudkannya untuk menyerang Islam. 

Klaveren lahir pada 1979 di Amsterdam. Ia berasal dari keluarga Kristen yang taat. Memasuki usia muda, dia memiliki keraguan tentang teologi Trinitas. 

"Jika berdoa saya berdoa kepada siapa? Saya bingung," katanya.

Kemudian dia mulai kuliah sambil mencari jawaban atas pertanyaan tentang agamanya saat itu. Klaver mengatakan, saat itulah serangan 11 September 2001 yang menghantam Menara Kembar Amerika Serikat terjadi. 

Pada tahun 2004, Theo van Gogh membuat film yang menghina Islam dibunuh oleh seorang pria yang menyebut dirinya seorang jihadis. 

"Saya pikir mereka ini orang gila, saya harus melakukan sesuatu dan itulah mengapa saya bergabung dengan Partai untuk Kebebasan," kata Klever. 

Kemudian pada tahun 2014 dia memutuskan menulis buku untuk memperingatkan masyarakat luas tentang Islam. 

Menurutnya, kala itu Islam adalah bahaya terbesar di Belanda dan juga di Eropa bahkan di seluruh dunia. 

Karena itulah dia mencari cara untuk melawan Islam. Namun anehnya pada tahun 2014 dia justru keluar dari Partai untuk Kebebasan lantaran berbeda pendapat dengan Wilders. 

Dalam sebuah rapat partai, Wilders ingin agar lebih sedikit orang Maroko di Belanda. Klever tak setuju tentang hingga akhirnya ia meninggalkan partai. 

Meski demikian, Klever masih sangat anti Islam tetapi tidak anti Maroko. 

Setelah keluar dari partai dia ingin fokus menyelesaikan buku anti Islam nya. 

Saat itulah beberapa pertanyaan lama tentang agamanya kembali muncul. 

Ia merasa harus membaca ulang hal-hal yang ia ketahui tentang agamanya. Karena ia akan membuat perbandingan antara konsep Tuhan dalam agamanya dan Islam. 

Ketika melakukan penelitian tentang Islam, ia meminta bantuan dari akademisi Inggris bernama Abdal Hakim Murad. 

Murad sebelumnya dikenal sebagai Timothy John, namun berganti nama setelah masuk Islam. Klever tadinya cuma membaca penulis barat tentang Islam. 

Murad menasehatinya untuk hanya membaca sumber-sumber Islam. Hasilnya, ia menemukan perbedaan yang besar. 

Pada akhirnya ia berpikir apa yang diyakini Muslim tentang konsep Tuhan itu lebih logis. 

Akhirnya pada 26 Oktober 2018, pria plontos ini mantap menjadi mualaf dibimbing Imam Muhammad Arab. 

Klever menjadi mualaf mengikuti jejak Arnoud van Doorn, rekannya di Partai untuk Kebebasan. Lantas bagaimana kisah Arnoud masuk Islam?

Selain kolegannya di partai, Arnoud adalah rekan dalam memasarkan film fitnah. Namun beberapa tahun kemudian Arnoud mengejutkan banyak orang termasuk Wilders. Dia mengumumkan menjadi seorang Muslim. 

"Saya bisa mengerti banyak orang skeptis dan tidak menduganya. Saya telah mendengar begitu banyak cerita negatif tentang Islam, tetapi saya bukan orang yang mengikuti pendapat orang lain tanpa melakukan penelitian sendiri," tuturnya. 

Sebelum berikrar syahadat, Arnoud memperdalam Islam dengan mempelajari Alquran dan membaca lebih banyak tentang Islam dan Nabi Muhammad. 

Hasil dari belajar itu menjadikannya seorang Muslim pada Februari Tahun 2013. Hebatnya lagi, 2 bulan kemudian ia menunaikan ibadah haji. 

"Saya menemukan diri saya diantara hati-hati yang yakin dengan Islam. Saya berharap air mata penyesalan akan menghapus semua dosa saya setelah pertobatan saya," katanya. 

Dia mengaku malu atas kesalahan besar yang telah dibuatnya karena membantu mempromosikan film yang menjelek jelekan Islam. 

Untuk menebus kesalahannya di masa lampau, Arnoud ingin memproduksi film yang menunjukkan Islam dengan cara yang positif. 

Setahun setelah menjadi Muslim, putra Arnoud bernama Iskandar Amin De Bree mengikuti jejaknya.

Setelah mempelajari Alquran, Arnoud berharap semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni dan menerima taubatnya.