Bela Fuad Plered, Yusuf Mubarok Sesumbar Ladeni Pasukan Sakera Madura: Saya Tidak Akan Diam

Yusuf Mubarok bela Fuad Plered lawan Pasukan Sakera Madura
Sumber :
  • YouTube Gus Aziz Jazuli, Lc, MH

Siap – Pria paruh baya asal Banten, Yusuf Mubarok, kembali pasang badan membela Fuad Plered yang tengah berseteru dengan Habib Bahar. Ia bahkan mengaku siap melawan sejumlah orang yang mengaku sebagai Pasukan Sakera Madura.

Begini Respon Habib Bahar Ketika Dinyinyirin Guru Gembul

Dikutip dari tayangan YouTube Gus Aziz Jazuli, Lc, MH, pernyataan tersebut disampaikan Yusuf Mubarok sebagai respon atas ancaman Pasukan Sakera Madura pada Fuad Plered.   

Menurutnya, mereka yang membela oknum habib adalah Pasukan Sakera Madura palsu.

Jawaban Tegas Rabithah Alawiyah soal Kritik Guru Gembul ke Habib Bahar: Pernah Belain Dia Enggak?

"Ini keturunan Pak Sakera yang pejuang itu atau ini oknum yang ngaku-ngaku Sakera? Kalau oknum-oknum berarti Sakera palsu. Waduh sedang bela habib, lucu sekali ya, oknum Sakera palsu sedang bela nasab yang palsu. Ya memang wajar sesama palsu saling membela," katanya. 

Sosok yang disbeut Yusuf Banten itu menilai, Sakera asli adalah seorang pejuang yang membela pribumi dari penjajah Belanda.

Pesan Damai Habib Bahar Dihadapan Pendeta: Kita Semua Satu, Kita Indonesia

"Orang-orang ini kok terbalik dengan misi Pak Sakera. Saya yakin keturunan Pak Sakera masih hidup dan tidak punya jiwa londo ireng, pasti membela pribumi bukan membela yang palsu," tuturnya.

"Apalagi merendahkan eksistensi karya-karya Wali Songo. Dikatakan yang menyebar Islam pertama kali itu habib, itu jelas pembodohan, merusak sejarah, merendakan Wali Songo," sambungnya. 

Yusuf Mubarok menuding, mereka yang mengancam Fuad Plered hanyalah masa bayaran.  

"Ini saya curiga bayaran, ini dibayar, dibisikin oknum habib, saya duga disogok. Saya tidak (bahas)  Maduranya ya, oknumnya ini."

Lebih lanjut dirinya mengatakan, jika ingin menyelesaikan persoalan sebaiknya dengan cara dingin, bukan malah tentang senjata tajam.

"Kalau memang mau menyelesaikan persoalan jangan bawa celurit, bawa kitab datang ke Gus Fuad," katanya. 

Terkait hal itu, Yusuf berjanji, dirinya siap turun tangan membawa pasukan untuk membela Fuad Plered.  

"Disentuh oleh kalian Gus Fuad, dimanapun berada maka Insya Allah saya tidak akan tinggal diam. Saya dan kelompok saya, pasukan saya dimana-dimana tidak akan diam," ancam dia.

Pasukan Sakera Madura Bela Habaib

Diberitakan sebelumnya, sejumlah ormas yang tergabung dalam Pasukan Sakera Madura Indonesia bereaksi atas adanya video yang diduga bernada intimidasi terhadap para habaib. 

Adapun terduga pelakunya disebut bernama Fuad Plered dan kawan-kawan.

Tak terima dengan pernyataan video yang dianggap telah mengusik para habaib, Pasukan Sakera Madura ini kemudian menyampaikan beberapa pernyataan sikap.

Ada enam point yang disampaikan ormas adat tersebut dan viral di media sosial. Berikut ulasannya. 

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Takbir," teriak salah satu anggota dari Pasukan Sakera Madura itu.

"Allahuakbar," teriak anggota lainnya sambil mengacungkan celurit senjata khas Madura.

Pernyataan sikap. Kami Pasukan Sakera Madura Indonesia atas upaya Fuad Plered dan kawan-kawan mengusik para habaib dan Arab Yaman di Indonesia. Adapun pernyataan sikap: 

1. Kami Pasukan Sakera siap berjihad membela habaib yang diancam oleh Fuad Plered dan kawan-kawan. 

2. Meminta Kapolri untuk segera menangkap Fuad Plered dan kawan-kawan karena dia memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. 

3. Habaib adalah guru kami yang mengislamkan pertama kali di Indonesia. 

4. Meminta kepada dalang dan penyandang dana untuk menghentikan suplay kepada Fuad Pleret dan kawan-kawan. 

5. Kesatuan dan persatuan serta toleransi hidup beragama di Indonesia telah berjalan dengan baik.

Jangan dinodai oleh Fuad Plered dan kawan-kawan sehingga kehidupan yang sudah rukun antar suku dan agama pecah belah karena pernyataan video tersebut. 

6. Kami siap bertemu Fuad Plered dan kawan-kawan, kapan dan dimanapun kami siap bertempur jihad demi membela habaib dan persatuan bangsa, takbir.

"Allahuakbar," sahut mereka kompak.