Prihatin Kecelakaan Maut, TikTokers Jepang Asahina Mana Datangi SMK Lingga Kencana Depok
- siap.viva.co.id
Siap – Peristiwa kecelakaan maut yang dialami rombongan SMK Lingga Kencana Depok telah menyita perhatian TikTokers asal Jepang, Asahina Mana.
Saking prihatinnya, influencer cantik itu sampai rela menempuh perjalanan jauh dari negeri asalnya Jepang, demi mendatangi langsung sekolah tersebut.
Pantauan siap.viva.co.id melaporkan, Asahina Mana tiba di SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat ,sekira pukul 15:30 WIB pada Kamis, 30 Mei 2024.
Saat turun dari mobil, ia langsung dipakaikan kerudung warna putih, sebelum akhirnya masuk ke dalam area SMK Lingga Kencana Depok.
Kehadiran Mana disambut hangat para siswa dan guru di sekolah tersebut.
TikTokers yang akrab disapa Mana itu mengaku, kehadirannya ini sebagai bentuk kepedulian atas insiden maut yang terjadi di Subang, beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, ia menyempatkan diri untuk ikut berdoa hingga memberikan santunan atau bantuan, bagi para siswa maupun keluarga korban kecelakaan.
"Ya tentu saya merasa prihatin juga dengan kejadian ini ya," katanya.
Mana mengaku, dirinya mengetahui kejadian yang dialami rombongan SMK Lingga Kencana Depok dari sejumlah tayangan berita di Jepang.
"Di Jepang itu banyak media yang beritain, dan ya aku merasa ikut prihatin makanya datang langsung ke sini," tuturnya.
Belakangan diketahui, Mana ternyata sebelumnya pernah datang ke SMK Lingga Kencana Depok pada tahun 2023, lalu.
Saat itu ia datang sebagai pembicara dalam seminar media sosial. Tak hanya itu saja, TikTokers yang cukup terkenal di Jepang itu bahkan pernah memberikan sejumlah hewan kurban untuk sekolah tersebut.
"Jadi Mana ini sempat beberapa kali datang ke sini, dan dia juga pernah menyumbangkan hewan kurban berupa sapi tiga ekor ke sekolah ini. Jadi memang sudah kenal juga," kata salah satu pengurus SMK Lingga Kencana Depok, Dian Nurfarida.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok terjadi di Subang, Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024.
Insiden maut itu menewaskan 11 orang, sembilan di antaranya adalah siswa-siswi, satu guru, dan satu lagi pengendara motor (warga lokal). Terkait kejadian itu, polisi telah menetapkan sopir bus sebagai tersangka.