Blak blakan Soal Film Vina Sebelum 7 Hari, Sutradara: Kita Langsung Napak Tilas
- Istimewa
Sejak awal menggarap film Vina, dia ingin proses pembuatannya bukan karya fiksi.
Oleh sebab itu, dia bersama tim melakukan penelusuran data sebelum mengeksekusinya menjadi sebuah film.
Data itu bukan hanya yang bersumber dari kepolisian atau fakta persidangan, namun juga berdasarkan kesaksian sejumlah orang atas kasus pembunuhan Vina yang dilakukan secara keji.
"Pertengahan tahun lalu kalau nggak salah, kita ngobrol panjang dengan semua anggota keluarga. Dengan ayah dari almarhumah, dengan ibunya, mbak Marliana, dengan nenek yang waktu itu kurang sehat. Jadi pada waktu itu sudah ada photographic memory saya dan penulis karakternya, filmnya akan seperti ini, dll. Secara data lumayan akurat," paparnya.
Setelah menggali sejumlah informasi penting, juga dilakukan napak tilas ke sejumlah tempat kejadian yang menjadi saksi bisu di balik tragedi penganiyaan hingga pembunuhan Vina.
"Kita benar-benar napak tilas ke tempat kejadian satu persatu sampai detail banget. Di semua tempat itu ada video dan foto-fotonya," beber Anggy Umbara.
Setelah itu, tim kemudian bekerja menentukan mana karakter yang perlu diangkat dan mana yang harus dihilangkan atau disamarkan.