Pemkab Klukung Promosikan Wisatanya Lewat Teknologi Digital

Pemkab Klukung Promosikan Wisatanya Lewat Teknologi Digital
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Sektor pariwisata menjadi magnet tersendiri bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Hal itu sebagai penggerak roda ekonomi, untuk menumbuhkan kesejahteraan untuk masyarakat.

Salah satu upaya mendorong kemajuan kepariwisataan di Kabupaten Klukung yakni, dengan menggelar Festival Semarapura ke-6. Kegiatan tersebut berlangsung di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe.

Bahkan, Pj Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika menyebut jumlah pengunjung yang hadir dalam Festival Semarapura ke-6 sebanyak 350.974 dengan jumlah transaksi lebih dari Rp 4 milyar.

Pada festival ini, panitia menerjunkan 1000 seniman untuk menampilkan atraksi budaya dan mengajak para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk ikut dalam kegiatan tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengatakan meriahnya Festival Semarapura harus didukung dengan pemanfaatan media sosial. Salah satunya, dengan membuat konten-konten yang menarik sebagai strategi promosi.

"Agar para wisatawan tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut, buat konten-konten menarik dapat berupa audio, teks, gambar, dan video,"ungkap I Ketut Suadnyana, saat diskusi literasi digital bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika, Rabu (1/5/2024). 

Nah, Muhammad Fardhana Dikabarkan Menghapus Foto foto Ayu Ting Ting, Jangan-jangan?

Tonton Video: Walikota Depok Masuk Bursa Cagub Jabar  

I Ketut Suadnyana berpendapat, strategi mempromosikan pariwisata di ruang digital memiliki peran yang kuat. Apalagi, jika para konten kreator berlandaskan dengan nilai-nilai pancasila, budaya dan kearifan lokal setempat.

"Harus mampu mengakses, mengeksplorasi, menyeleksi dan mengelaborasi pengetahuan tentang Indonesia," tambahnya.

Hal senada dikatakan, Luh Ketut Ari Citrawati selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung. Ia berargumen pentingnya mensosialisasikan literasi digital kepada masyarakat. Hal ini salah satu upaya untuk melawan penyebaran informasi palsu.

Kemudian, Luh Ketut Ari Citrawati juga memiliki program antarkan informasi cerdaskan masyarakat (Anti Cemas). Kegiatannya antara lain melaksanakan sosialisasikan pemanfaatan teknologi informasi kepada masyarakat dengan datang ke sekolah dan desa.


"Ini merupakan komitmen bersama dalam rangka meningkatkan litersi digital kepada masyarakat melalui ajakan berbagi konten yang positif dan memanfaatkan internet dengan bijak serta bertanggung jawab," bebernya.

Terlebih, di era teknologi informasi hanya dalam genggaman saat ini. Kemudahan dan kecanggihan yang diberikannya, semestinya dapat dimanfaatkan secara bijak bagi kehidupan manusia termasuk dalam hal melestarikan budaya.
Bikin Merinding, Isi Chat Pegi Setiawan Terkuak, Dipikir Cuma Disangka Geng Motor, Ternyata...


Hal senada dikatakan Pradnya Larasari, selaku koreografer dan konten kreator asal Bali. Ia menilai, kolaborasi antara teknologi dan budaya Lokal menjadi sangat penting. Kemudahan dan kecanggihan yang diberikannya, dapat disalurkan bagi kehidupan manusia.

Pradnya Larasari menyampaikan, pemanfaatan teknologi pada budaya lokal dapat dilihat dari penggunaan LCD proyektor dalam pertunjukan wayang cenk blonk. Kemudian saat Bade pada upacara ngaben menggunakan roda dan pengiringan latihan tari yang menggunakan speaker.

"Era teknologi dalam genggaman sekarang ini, semestinya dapat dimanfaatkan secara baik termasuk dalam hal ini dalam melestarikan budaya," Pradnya Larasari menimpali.



Menurutnya, generasi muda adalah sumber masa depan bangsa. Maka dari itu mereka harus berkiprah di baris terdepan mengawal harkat budaya bangsa. Apalagi lingkungan dan kebudayaan turut bersumbangsih dalam membentuk generasi muda yang berkarakter.

"Para generasi muda kita sudah semestinya sejak belia disemai sebagai generasi penerus yang memiliki akar kuat dengan lingkungan budaya luhurnya" pungkasnya.

Tidak Terima Anjing Peliharaanya Dilempar Batu, Seorang Pria di Depok Tusuk Tetangga Pakai Pisau