Kementan Buka Lowongan Magang untuk Petani ke Taiwan, Ini Targetnya
- Istimewa
Siap – Kementerian Pertanian atau Kementan, optimis mencetak pemuda petani yang berkompeten dengan berbagai cara. Salah satunya melalui pemagangan luar negeri.
Kegiatan magang luar negeri bertujuan untuk memperdalam dan memperkuat keterampilan serta kompetensi petani muda melalui pengalaman bekerja dan belajar di keluarga petani saat ini ke perusahaan pertanian.
Kegiatan permagangan merupakan salah satu program unggulan dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Kementan.
Program YESS secara komprehensif mempersiapkan peserta untuk mengikuti kegiatan magang luar negeri, dimana salah satu negara tujuannya adalah Taiwan.
Berbagai tahapan dilalui untuk menyiapkan peserta pemagangan yang adaptif dan unggul diantaranya pelatihan bahasa dan pemahaman budaya negara Taiwan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dari Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa peserta pemagangan merupakan semua duta bangsa Indonesia yang mendapatkan tugas dan kehormatan untuk melaksanakan magang di negara Taiwan.
"Atas nama bangsa Indonesia, mereka melaksanakan tugas negara yang sangat mulia magang untuk menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi vokasi pertanian yang nanti dibawa ke negara Indonesia untuk dipraktikkan," katanya.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS, telah selesai menggelar pelatihan bahasa Taiwan. Ini dilakukan sebagai upaya persiapan magang di luar negeri.
Dimulai sejak Minggu 3 Maret 2024, kegiatan ini dilaksanakan sampai dengan Sabtu 9 Maret 2024, yang di gelar di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh 37 orang penerima manfaat Program Yess atau calon peserta pelatihan magang Taiwan dari Kalsel.
Pelatihan ini terfokus yang dilaksanakan sebanyak 48 jam pelajaran yang mencakup materi seperti komunikasi sehari-hari, menyusun kalimat pertanyaan, pengenalan tranportasi umum, kosa kata pertanian dan kebudayaan taiwan.
Novita Andiani selaku instruktur pada kegiatan pengayaan bahasa Taiwan ini mengatakan, metode pembelajaran yang dilaksanakan tdaik hanya teori, namun juga dengan adanya game kebahasaan seperti menyusun kata menjadi kalimat dan tanya jawab sesama peserta dalam bahasa Taiwan.
“Secara keseluruhan peserta mengalami peningkatan kemampuan dalam penggunaan kata dan terdapat beberapa peserta yang memiliki peningkatan cukup signifikan," katanya.
“Output yang kami harapkan agar mereka mampu berdialog dalam bahasa taiwan khususnya menggunakan kata-kata sehari hari yang nantikan akan sering digunakan serta mengenal kebudayaan di negara taiwan sana,” sambung dia.
Fofa Arofi selaku Deputi Teknis PPIU Kalsel yang mewakili Kepala SMK-PP N Banjarbaru menyatakan harapannya terhadap kegiatan pengkayaan ini, calon peserta magang Taiwan dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
“Peserta diharapkan lebih siap dari segi bahasa, cara bersosialisasi, serta standar kerja untuk menjalani kegiatan pemagangan," tuturnya.
"Setelah pulang dari pemagangan, peserta diharapkan mampu mempelajari usaha pertanian di luar negeri dan menjadikannya landasan untuk membangun usaha di daerahnya masing-masing," sambungnya.
Sementara itu, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso selalu menyampaikan bahwa output dari Program YESS ini bertujuan untuk menciptakan pemuda menjadi petani muda yang siap menjadi qualified job creator dan qualified job seeker.