Pengakuan Mengejutkan Addril, Hacker Depok yang Bobol Saldo PT KAI: Cuma Belajar 2 Hari

Addril hacker Depok yang bobol saldo KAI buat naik KRL
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Baru-baru ini publik sedang dihebohkan dengan aksi hacker seorang pemuda asal Depok, Jawa Barat. Berbekal ilmu otodidak yang dipelajari hanya dua hari, ia berhasil membobol saldo PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Nah, Lho! Ridwan Kamil Sebut Jakmania Tak Spesial?

Sosok tersebut diketahui bernama Addril (22 tahun), warga Cipayung, Depok. Tak tanggung-tanggung, pemuda tamatan SMA ini rupanya membobol saldo KAI sebesar Rp 12 juta yang disalurkan dalam kartu multi trip KRL atau commuter line

Lantas apa yang membuat Addril membobol saldo KAI dan bagaimana caranya?  

Presiden ke-6 SBY Beri Uang Rp 10 Juta untuk Pengguna TikTok dengan Syarat Bagikan Video?

Ditemui dengan wajah tertunduk lesu di Polres Metro Depok, Addril mengaku, dirinya baru kali pertama menjadi hacker. 

Nah yang mengejutkannya lagi, ternyata Addil hanya butuh waktu dua hari untuk mempelajari akses membobol saldo KAI. Ilmu hacker itu ia dapat secara otodidak melalui media sosial dan cuma mengandalkan handphone.   

Terungkap, Ternyata Ini Profil Intan Srinita yang Viral di Medsos, Netizen: Oh Ini Toh Orangnya?

"Tapi tergantung HP-nya, dia ada fitur FNC nya atau tidak," katanya dikutip pada Selasa, 5 Maret 2024. 

Adapun saldo yang dijarahnya itu ia salurkan dalam kartu multi trip KRL atau commuter line. Addril membantah jika dirinya melakukan aksi hacker ini untuk komersil. 

Dia berdalih, itu dilakukannya karena hobi naik KRL.  

"Saya belum pernah nyoba (hacker yang lain), hanya KRL saja. Saya dari dulu suka naik KRL, buat konten kumpulan video kereta di TikTok." 

Ia mengaku, semua itu dipelajari secara otodidak melalui video yang ada di media sosial. 

"Hanya dua hari belajar," katanya dengan nada santai. 

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana menjelaskan, modus pelaku adalah dengan cara mengisi saldo top up kartu (KMT KAI Commuter Line) menggunakan aplikasi C-Access dan aplikasi HttpCanary dengan metode pembayaran melalui aplikasi Gopay. 

"Jadi dia (tersangka) ini mengubah sistim aplikasi C-Access sehingga pembayaran atau tagihan administrasi hanya Rp 1 (satu rupiah) setiap top up. Nah pelaku ini mendapatkan saldo top up sebesar Rp12.414.998 dari 25 kali top up dengan pembayaran Rp 25 perak," katanya pada Senin, 4 Maret 2024. 

Sepak terjang Addril berhasil terkuak setelah polisi mendapat laporan dari PT KAI yang mengaku ada kejanggalan dalam transaksi.

Kini, Addril tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Metro Depok.