Dorong Kualitas Pangan, Kementan Cetak Trainer Handal di Kalimantan Selatan
- Istimewa
Peserta kegiatan berasal dari Balai Penyuluh Pertanian, P4S, dan guru-guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP).
Dalam pembukaan, Angga Tri Aditia Permana, Project Manager Program YESS, PPIU Kalsel, mengatakan pentingnya kegiatan, dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan para pengusaha, termasuk petani.
"Guru diharapkan dapat mengirimkan informasi tentang literasi keuangan kepada siswa, karena topik ini belum termasuk dalam kurikulum saat ini. Literasi keuangan menjadi kunci penting bagi pengusaha dan petani untuk mengelola keuangan dengan baik," ujar Angga.
Rizky Permana, Deputi Teknis dari National Program Management Unit (NPMU), menambahkan bahwa para peserta yang lulus dari pelatihan ini diharapkan bisa menjadi pelatih bagi masyarakat, terutama petani.
"Kami berharap bahwa para pelatih yang lulus dari TOT ini tidak hanya akan berkontribusi dalam forum formal, tetapi juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam meningkatkan literasi keuangan yang saat ini masih rendah di Indonesia," ungkap Rizky.
Di kesempatan ini Budi Santoso, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, menyoroti pentingnya literasi keuangan dalam dunia agribisnis, terutama dalam pengelolaan usaha pertanian.
"Banyak petani yang ahli dalam hal teknis, tetapi masih kurang dalam literasi keuangan. Hilirisasi menjadi sangat penting, di mana petani perlu meningkatkan nilai jual hasil pertanian, seperti yang telah dilakukan oleh petani-petani di Jepang. Kegiatan ini sangat strategis dalam membangun kapasitas dan pengetahuan untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di Indonesia," kata Budi.