Merasa Dihina, Prabowo Temui Presiden di Istana dan Ketegangan pun Terjadi

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto
Sumber :
  • Istimewa

Dengan nada lirih Prabowo berkata, "Atas nama ayah saya Profesor Soemitro Djojohadikusumo dan ayah mertua saya Presiden Soeharto, saya minta Anda memberikan saya tiga bulan untuk tetap menguasai pasukan Kostrad."

Arsjad Rasjid: Bill Gates dan Presiden Prabowo Kompak Dukung Kesehatan Rakyat

Meski dua nama itu sangat dihormati Habibie, bukan berarti dapat meluluhkan pendirian Presiden ke-3 RI. Prabowo pun berusaha meyakinkan. "Berikan saya tiga minggu atau tiga hari saja untuk masih dapat menguasai pasukan saya," ucap Prabowo.

Semakin Prabowo meminta, Habibie justru kian bulat tekad. "Tidak!" tandas Habibie. "Sebelum matahari terbenam semua pasukan sudah harus diserahkan kepada Pangkostrad baru! Saya bersedia mengangkat Anda menjadi duta besar di mana saja."

Ketua Karang Taruna Bogor: Penghapusan Utang oleh Prabowo Bikin Petani Bangkit dan Produktif

Habibie menawarkan jabatan lain bagi Prabowo, menjadi duta besar. Namun, mantan Danjen Kopassus itu menolak.

"Yang saya kehendaki adalah pasukan saya," kata Prabowo.

Reuni Kompi Pemburu Rajawali IV: Jejak Pasukan Elite Bentukan Prabowo

"Ini tidak mungkin, Prabowo," timpal Habibie.

Perdebatan tersebut semakin alot dan memanas. Sampai akhirnya, penasihat militer presiden Letjen Sintong Panjaitan masuk ke dalam ruangan dan meminta Prabowo untuk pergi.

Halaman Selanjutnya
img_title