Lima Jurus Jitu Bawaslu Cegah Kecurangan di TPS

Ilustrasi Bawaslu periksa kotak suara untuk Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menegaskan bahwa ada tujuh indikator kecurangan yang paling banyak terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).

Update Pilkada: Supian-Chandra Unggul Telak Versi Real Count se-Kota Depok, Nih Datanya!

Meski demikian, Bawaslu sendiri telah menyiapkan lima langkah jitu guna mencegah kecurangan tersebut pada Pemilu 2024 nanti.

Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono menyebut lima strategi Bawaslu itu di antaranya patroli pengawasan di TPS-TPS yang rawan, koordinasi, dan konsolidasi dengan lembaga terkait, sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat, kolaborasi dengan pemantau pemilu dan pengawas partisipatif.

Suasana Haru, Cawalkot Depok Supian Suri Sungkem ke Ibu Mertua

"Dan terakhir menyediakan posko pengaduan yang dapat diakses oleh masyarakat," kata Totok dikutip, Senin, 12 Februari 2024.

Sementara, tujuh indikator kerawanan yang paling banyak ditemukan di TPS, yaitu terkait penggunaan hak pilih, keamanan, potensi ada kegiatan kampanye, terkait netralitas ASN, prajurit TNI dan/atau anggota Polri, logistik pemilu, lokasi TPS yang sulit dijangkau atau di daerah rawan bencana, dan/atau dekat rumah pasangan calon, dan terakhir terkait keterandalan jaringan listrik/Internet.

Kode Alam, Chandra Dapat Nomor Urut 82 di TPS Pesona Depok, Ini Filosofinya

KPU menetapkan pemungutan suara untuk pasangan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif berlangsung pada 14 Februari 2024, tetapi untuk TPS di luar negeri pemungutan suara berlangsung setidaknya sejak 9 Februari.