Jadikan Medsos Sebagai Medan Perang, Pilpres di Indonesia Jadi Sorotan Media Asing

Potret ilustrasi
Sumber :
  • Istimewa

Terlebih, Pemilihan Umum (Pemilu 2024) ini lebih banyak diikuti oleh generasi muda. Disebutkan kalau 106,4 juta atau 52 persen dari total pemilih adalah mereka yang berusia 17-40 tahun.

Intip Mobil Dinas Mayor Teddy, Kado Prabowo yang Dilengkapi Fitur Canggih, Ini Bocorannya

Sebab para generasi Milenial dan Gen Z lebih suka aktif di platform Instagram Reels hingga TikTok, termasuk untuk mencari berita politik.

Sementara itu, melansir Media asal Amerika Serikat, Bloomberg yang melaporkan kalau iklan di TikTok pun lebih murah.

Viral, Video Daster Pink Sidoarjo 7 Menit Jadi Buruan Netizen, Ya Ampun Apa ini ?

Pernyataan ini disampaikan oleh Head of Equity Research PT Maybank Sekuritas Indonesia, Jeffrosenberg Chen Lim.

Meskipun TikTok menguntungkan para capres, banyak pihak yang khawatir adanya misinformasi di platform online layaknya Pilpres 2019.

Dokter Muda Dipukuli Sopir Orang Tua Koas Gegara Tak Terima Dapat Jadwal Jaga Akhir Tahun

Kala itu, pemilu di Indonesia tercoreng hoaks yang disebarkan oleh buzzer hingga bot. Untungnya TikTok memiliki kebijakan yang mengatasi penyebaran hoaks pemilu ataupun konten politik lain.

Platform asal China itu melarang para politikus dan partai politik untuk menggalang dana maupun iklan berbayar.