Tingkatkan Kualitas Pertanian Indonesia, Kementan Dorong Kemampuan Petani Milenial
- Istimewa
“Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat," ungkap Dedi.
Lebih lanjut Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
“Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat,” kata Dedi.
Pencatatan keuangan yang baik dan terukur, akan berdampak positif untuk petani saat mengajukan akses permodalan ke perbankan dan lembaga keuangan lain.
“Laporan keuangan yang baik,akan mempermudah proses akses permodalan bagi para petani” tambah Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS menggelar Peningkatan Kapasitas Fasilitator Pemuda pada Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis, belum lama ini.
Manajer Program YESS PPIU Kalsel, Angga menegaskan Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah menangani permasalahan regenerasi petani dan peningkatan usaha di bidang pertanian.