Menguak Ritual Manguni saat Perang, Ternyata Ini Tanda-tandanya Jika Ingin Menang!
- Istimewa
Siap – Sosok Panglima Manguni Makasiaow, Andy Rompas, belakangan ini kembali menyita perhatian publik. Itu lantaran dirinya melontarkan tantangan balik terhadap Habib Bahar.
Adapun pernyataan itu diungkapkan Andy Rompas melalui akun Facebook pribadinya beberapa waktu lalu.
Diduga, konflik antara Habib Bahar dengan pentolan Manguni itu imbas dari peristiwa bentrok yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada Sabtu, 23 November 2023, lalu.
Dalam unggahannya di Facebook, Andy Rompas lantas menyampaikan luapan emosi setelah selama ini berdiam diri dengan berbagai komentar negatif.
"40 hari lamanya kami diam karena berduka dalam maki dan difitanh oleh kaum radikalisme ini. Angkat pedang memprovokasi umat muslim untuk mencari saya Andy Rompas," tulisnya dalam media sosial tersebut.
Sebagai Panglima Ormas Adat Manguni, Andy kemudian menegaskan, bahwa dirinya tidak akan gentar melawan Habib Bahar yang dinilainya menganut paham radikal.
"Sekarang waktunya bergerak. Kami tidak mau Minahasa ada paham radikalisme, sejengkalpun, ingat itu."
Tak hanya itu saja, Andy Rompas bahkan sempat menyinggung perkataan Bahar yang menyebut dirinya hanya menang tato, tapi tak punya nyali.
"Woii Bahar bin Smith, kira ini daun pisang main kupas tapae tato. Dan bilang pa nn pe jongos. Itu babel Aldo jangan cuman cari pangung, saya Andy Rompas pantang mundur satu jengkal pun," katanya.
Bahkan, Andy Rompas juga melontarkan tantangan balik untuk Habib Bahar.
"Woii Bahar warga negara yang benar bisa diterima di tempat kelahiranya. Mari pulang kampung kita tunggu ngana. Dan kita juga di Jakarta kok, jangan cuman bacottt! Saya ingatkan kalau di Jakarta bisa anda bikin provokasi. Jangan coba-coba di Tanah Minahasa, marih pulang kampung kita tunggu ngana??"
"Dan ingat hanya Tuhan Yesus yang dapat membubarkan Manguni, karena dia yang menciptakan Manguni," sambungnya.
Andy Rompas juga mengatakan, bahwa dirinya bersaudara dengan siapapun, tapi tidak dengan FPI maupun HTI.
"Torang samua basudara, tapi tidak untuk mantan FPI dan HTI, hadapin saya dulu! Minahasa stop angkat bendera selain Indonesia. Ingat itu! Pasukan Manguni Makasiouw. I Yayat u santi," tegasnya.
Sejarah Manguni
Disitat dari tayangan YouTube Puja Sumatera, Manguni Makasiaow adalah ormas pasukan adat di Minahasa, tepatnya di Bitung, Sulawesi Utara.
Keberadaan Manguni disebut-sebut saat pecahnya kerusuhan di Kota Bitung pada Sabtu, 25 November 2023.
Lantas apakah arti Manguni?
Data yang dihimpun menyebutkan, Manguni adalah burung hantu yang dianggap suci di mata suku Minahasa, Sulawesi Utara.
Suku Minahasa juga menyebut burung Manguni dengan nama burung ot atau totosik.
Burung Manguni dipercaya sebagai utusan Opo Empung atau Sang Pengasal, Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun Manguni adalah nama yang berasal dari kata mauni artinya mengamati. Suku Minahasa percaya burung Manguni diutus Opo Empung guna memberi mereka petunjuk.
Petanda Perang Manguni
Menurut ahli sejarah Minahasa, kepercayaan suku dengan burung Manguni berawal dari peristiwa air bah.
Saat itu burung Manguni yang memberi arah bagi suku Minahasa untuk menempuh perjalanan ke tanah yang dijanjikan.
Ketika burung Manguni berkicau sebanyak telu makasiaow atau tiga kali sembilan, maka itu tanda tujuan mereka tercapai atau menang.
Begitu pula saat berperang, ketika burung Manguni sudah telu makasiaow maka serbuan segera dilancarkan.
Lebih jauh telu dalam bahasa Minahasa menjadi simbol dari tiga kekuatan, yakni Tuhan, alam dan manusia.
Maka dari itu Manguni Makasiaow simbolnya adalah burung hantu, atau burung Manguni.
Populasi burung hantu di Manado terdiri dari dua jenis, yakni Minahasa barn owl dan juga Minahasa masked owl.