Tamparan Keras Yenny Wahid untuk Gibran soal Adab ke Mahfud dalam Debat Cawapres: Melecehkan Sekali

Kolase Mahfud MD dan Gibran.
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid menilai gerakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka seolah mencari-cari jawaban di atas panggung melecehkan cawapres 03.

Bolone SS Bakal Gemakan Kembali Lagu 'Oke Gas' untuk Dukung Supian-Chandra di Pilkada Depok

Hal tersebut bermula ketika Gibran melontarkan pertanyaan kepada Mahfud soal inflasi hijau dalam debat cawapres Pemilu 2024.

"Ya, itu kesannya melecehkan sekali," kata Yenny kepada wartawan seperti dikutip siap.viva.co.id di Jakarta, Ahad, 21 Januari 2024.

Sebelum Dilantik Prabowo bakal Temui Megawati, Bahas Apa Ya?

Menurut Yenny tindakan Gibran tersebut tak perlu dilakukan karena Mahfud MD merupakan sosok yang patut dihormati dan sudah dianggap layak oleh publik untuk menjadi pemimpin bangsa.

Ia juga menegaskan bahwa etika dalam debat itu perlu diperhatikan. Sebaliknya, kata Yenny, tindakan meremehkan orang lain tidak patut dilakukan apalagi oleh anak muda.

Dapat Nomor Urut 2, Gerindra Yakin Supian-Chandra 'Dapat Pertanda Alam' Menang Pilkada Depok

"Yang saya khawatirkan setelah debat malam ini adalah orang hanya akan fokus kepada gaya, kepada karakter, kepada cara penyampaian ekspresi bukan subtansi," katanya.

Sebelumnya, Mahfud MD kembali terlibat perdebatan sengit dengan Gibran Rakabuming Raka. Momen itu terjadi dalam debat cawapres pada Ahad malam, 21 Januari 2024.

Bermula ketika Mahfud MD menanggapi pertanyaan-pertanyaan Gibran.

Saat ditanya mengenai inflasi hijau, Mahfud MD awalnya memberikan jawaban singkat, namun ketika Gibran mencemoohnya, suasana semakin memanas. 

Gibran yang mencari jawaban konkret terus meledek Mahfud MD yang tampak kesal.

"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? kok gak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau," kata Gibran.