Cegah Sekolah Ambruk Pengamat Kebijakan Pendidikan: Bangunan Sekolah Harus Punya Standarisasi

Sekolah ambruk di Cirebon.
Sumber :
  • Istimewa

Saat kejadian, 32 siswa kelas 7 sedang menjalani kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Tiba-tiba, atap bangunan ambruk dan menimpa mereka. Kuat dugaan, baja ringan yang digunakan tidak memiliki standar SNI.

Detik-detik Bang Jago Ancam Advokat di Area Parkir Bandara Supadio Pontianak

Hal itu dibuktikan dengan tidak ditemukannya logo SNI pada profil baja ringan di sisa reruntuhan ketika wartawan datang mengambil gambar, Senin, 15 Januari 2024.

Beruntung, sebagain siswa berhasil berlindung di bawah meja belajar. Meski demikian, 6 siswa mengalami cedera ringan akibat kejadian itu. 

PKB Tegaskan Tak Bakal Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar Waketum: Mudah-mudahan Pak Sandi Mau

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Roniato sebelumnya menduga, ambruknya atap ruangan kelas dan guru di SMPN 2 Greged akibat material bangunan yang tidak sesuai.

"Dugaan kami penyebabnya adalah karena kontruksinya memakai baja ringan tapi gentengnya memakai genteng beton. Sehingga bebannya tidak sebanding,” kata Roniato. 

Terungkap Mantan Manager Finance Berhasil Gelapkan Uang Panas Rp1,3 M Ditangkap : Fuji Puas

Roniato menilai jika kontruksi bangunan memakai baja ringan, maka gentengnya seharusnya menggunakan genteng berbahan metal sehingga bebannya tidak terlalu berat. Roniato mengatakan, bangunan ruang kelas yang ambruk sebenarnya baru direnovasi pada beberapa tahun lalu. 

Karena itu, ia juga menyayangkan adanya kejadian tersebut. Namun begitu, untuk memastikan penyebab utama yang mengakibatkan ambruknya atap ruang kelas SMP Negeri 2 Greged tersebut, Disdik Kabupaten Cirebon akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. 

Halaman Selanjutnya
img_title