Geger Maruar Sirait Mengundurkan Diri, Anom Wibisono: Ada Apa dengan PDIP?

Potret Anom Wibisono
Sumber :
  • Siap.viva.co.id

Siap –Keluarnya sosok Maruar Sirait yang kerap disapa Ara dari PDIP belum lama ini berhasil menyita perhatian publik, bahkan para tokoh politik hingga pengamat turut menyoroti peristiwa tersebut.

Posisi Terjepit, PDIP Harus Jeli Menentukan Sosok di Pilgub Jakarta, GPMN: Kalau Salah Pilih Bisa..

Menyikapi hal tersebut, Mantan aktivis era 90 an Anom Wibisono mengatakan bahwa peristiwa keluarnya Ara merupakan antiklimaks dari kondisi yang tak biasa di tubuh PDIP.

Artinya bisa dibilang, dalam tubuh partai berlambang banteng tersebut sendiri saat ini sedang tidak baik baik saja lantaran membuat seorang Ara menyusul Budiman Sujatmiko keluar dari gerbong. 

PDIP Jalin Komunikasi dengan Cak Imin Bahas Pilkada : Kami Cari Kesepakatan

Padahal, kata Anom, sosok Ara sendiri merupakan salah satu tokoh yang jelas-jelas dari lahir sudah diwariskan tentang ideologi yang dipegang teguh oleh PDIP.

"Bagaimana tidak, Ara itu bisa disebut ahli waris yang tak pernah mewarisi, wong, jelas-jelas dia anak dari salah satu pendiri PDIP," kata Anom.

Puan Sebut PDIP Berpeluang Usung Kadernya di Pilgub Jakarta, Figur Ini Masih Dipertimbangkan

Lebih lanjut Anom menuturkan, yang jadi pertanyaan adalah, ketika Ara memutuskan untuk mundur, harusnya langsung ada tindaklanjut terutama dari Sekjen dalam hal ini Hasto Kristiyanto.

"Nah, pertanyaannya, Ada apa dengan Hasto sampai seorang sosok seperti Ara memutuskan mundur dari partai yang melahirkannya, itu kan jadi tanda tanya besar," tutur Anom.

"Bagaimana seorang sekjen menjalankan manajerial di dalam sebuah organisasi atau partai? Poinnya kan disitu," sambung Anom.

Intinya, kata Anom, ada hal mendasar yang membuat Ara akhirnya memutuskan untuk mundur, dan jika saat ini Ara berargumen ia mengikuti jejak Jokowi, itu merupakan sikap elegan seorang ahli waris dari anak salah satu pendiri PDIP.

"Argumen Ara itu menurut saya elegan, karena dia tidak menyatakan hal hal mendasar yang membuat dirinya mundur," tuturnya.

Ketika ditanya soal dampak keluarnya Ara terhadap elektabilitas PDIP, Anom mengatakan bahwa itu tidak terlalu berpengaruh walaupun setelah itu ramai pemberitaan soal banyak simpatisan di wilayah Majalengka juga ikut mundur.

"Untuk elektabilitas tidak terpengaruh, namun, PDIP juga harus segera melakukan evaluasi terkaitnya keluarnya sosok Ara," katanya.

Begitupun, lanjut Anom, terkait banyak asumsi liar yang menyebutkan itu salah satu skenario dari Presiden Jokowi lantaran suhu politik saat ini tengah memanas.

"Ara itu sosok yang memiliki ideologi, dan ideologi itu tidak dapat ditukar dengan nilai, faktanya, setelah dia keluar, tidak ada pernyataan soal niatan bergabung dengan pihak manapun hanya menyebut mengikuti jejak Jokowi," tukasnya.