Ngilunya Tradisi Kikir Gigi Suku Mentawai
- Istimewa
Siap – Tampil cantik dan menawan merupakan dambaan perempuan. Segala daya upaya pun kerap dilakukan. Begitu pula dengan masyarakat Mentawai. Akan tetapi, bagi mereka cantik bukan hanya untuk penampilan semata. Ada nilai tradisi yang mesti lestari. Salah satunya budaya kerik gigi.
Kerik gigi merupakan bagian dari tradisi turun temurun yang terjaga. Selain cantik, tradisi tersebut penanda bahwa si perempuan telah beranjak dewasa.
Sakit? Sudah pasti. Tapi itu tak berarti. Bagi mereka, menjaga tradisi harga mati.
Pada saat melakukan tradisi tersebut, perempuan Mentawai harus menahan rasa sakit yang sangat dahsyat. Tidak pakai obat bius. Tidak pula sebentar. Ngilu bercampur sakit. Tapi perempuan Mentawai harus kuat. Demi menjaga martabat mereka sebagai generasi Mentawai asli.
Gigi yang dikerik atau diruncingkan tidak hanya satu atau dua saja. Melainkan semua gigi. Alat pengerik juga sederhana. Bisa berupa besi atau kayu yang sudah diasah hingga tajam.
Salah seorang wisatawan lokal Rengga Satria mengaku terkejut. Ia tak menyangka tradisi ‘menyakitkan’ seperti itu masih terjaga di Mentawai. "Saya tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya ketika dikikir," katanya seperti dikutip dari siap.viva.co.id.