Ketika Prabowo Kehilangan Sahabat Intelektual: Kisah Perpisahan dengan Rizal Ramli

Prabowo subianto
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Menteri Pertahanan dan Capres Nomor Urut Dua, Prabowo Subianto, mengungkapkan kekagetannya atas berita meninggalnya eks Menko Kemaritiman, Rizal Ramli, pada Selasa, 2 Januari 2024. 

Pengakuan Abi Budi Saksi Kasus Vina Cirebon Sebelum Wafat: Mereka Tidak Ada Tampang Pembunuh

Prabowo, yang juga menghadiri pemakaman di rumah duka almarhum di Jakarta Selatan, menyebut Rizal sebagai sahabat intelektual.

"Pak Rizal Ramli memang sahabat saya, beliau seorang intelektual, seorang aktivis yang idealis. Banyak pemikiran baik dari beliau, hanya kadang-kadang kurang sabar," ungkap Prabowo dengan nada duka, Rabu, 3 Januari 2024.

Innalillahi wa Innailaihi Rojiun, Saksi Kasus Vina Cirebon Meninggal Dunia

Meskipun keduanya memiliki ikatan persahabatan, Prabowo menyoroti perbedaan jalan yang mereka pilih.

"Dengan idealisme beliau mungkin beliau ingin perbaikan cepat. 

Polemik Judi Online, Menkominfo hingga Wulan Guritno Jadi Sorotan

"Tapi kita hargai, kita saling menghormati. Jadi ya, saya juga kaget beliau telah dipanggil," tambahnya.

Prabowo menyampaikan bahwa pertemuan terakhirnya dengan Rizal Ramli terjadi pada akhir Semester 2023, saat ulang tahun Menko Maritim, Luhut Padjaitan. 

"Terakhir ketemu saat ulang tahunnya Pak Luhut Padjaitan. Beberapa bulan lalu, kalau tidak salah akhir September," kenang Prabowo.

Sebelumnya, ekonom dan Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, meninggal dunia di usia 69 tahun dalam perawatan medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. 

Kabar duka itu pertama kali disampaikan oleh pihak keluarga Rizal melalui pesan WhatsApp.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," demikian isi pesan tersebut yang juga memohon maaf atas segala kesalahan beliau selama hidupnya.

Rizal Ramli, lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 10 Desember 1954, dikenal sebagai aktivis sejak mahasiswa dan kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Pada periode 2015-2016, dia dipercaya menjadi Menko Maritim di era Presiden Joko Widodo. Kehilangan ini meninggalkan duka mendalam dalam lingkaran politik dan intelektual Indonesia.