Ketum Ganjarist Kecam Aksi Pengeroyokan TNI Terhadap Relawan Ganjar-Mahfud: Memalukan!

Relawan Ganjar-Mahfud dikeroyok TNI
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kasus dugaan pengeroyokan sejumlah prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud telah menyita perhatian publik.

Eks Prajurit TNI yang Membelot ke OPM Tewas Ditembak, Begini Kronologinya

Kasus ini viral setelah video dugaan pengeroyokan tersebut tersebar di media sosial. 

Dalam video yang beredar itu terlihat, sejumlah orang diduga prajurit TNI mengeroyok beberapa pengendara motor.

Saling Tembak saat Aparat Gabungan Gerebek Markas KKB, Temukan Amunisi dan Jenazah

Diduga, aksi pengeroyokan itu dipicu suara bising knalpot brong.

Peristiwa tersebut terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu 30 Desember 2023.

Strategi Relawan Calon Walikota Depok Supian Suri dalam Perkuat Upaya Pencegahan Demam Berdarah

Ada 25 prajurit TNI yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan itu. Usut punya usut, sejumlah korbannya merupakan relawan Ganjar-Mahfud. 

Kasus itu sontak menyita perhatian publik. Salah satunya yang ikut berkomentar Ketua Umum Ganjarist, Kris Tjantra. 

Menurut dia, kejadian itu telah mencoreng pesta demokrasi Indonesia.

"Sungguh memalukan hal tersebut dilakukan oleh oknum TNI, perwakilan dari lembaga negara yang paling dipercaya, dihormati, dan dibanggakan oleh masyarakat Indonesia," katanya dikutip pada Minggu 31, Desember 2023.

Pada titik ini, lanjut Kris, keluarga korban kekerasan serta rekan-rekan sesama relawan Ganjar-Mahfud tentu merasakan kehilangan yang mendalam.

"Kita sebagai masyarakat Indonesia, terlepas dari dukungan politik, berduka dan berharap tragedi ini menjadi momentum perubahan positif dalam menjaga etika dan norma-norma demokrasi di Indonesia," jelasnya.

Ia pun meminta agar kejadian tersebut segera diusut tuntas dan hukum ditegakkan terhadap pelaku serta mengungkap aktor intelektual dibelakangnya.

"Dalam situasi ini, penegakan hukum dan keadilan menjadi sangat penting untuk ditegakkan tanpa tebang pilih, sesuai hukum yang berlaku. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kondusifitas dan ketertiban dalam berdemokrasi," terangnya.

Menurut Kris, aparat keamanan seharusnya menjadi pihak terdepan yang dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan menjaga kondusifitas pesta demokrasi sehingga menghasilkan pemimpin yang berkualitas secara bermartabat.

"Semua pihak, terutama aparat keamanan, diharapkan dapat memastikan bahwa setiap warga negara dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi tanpa harus merasa terancam apalagi sampai mengalami kekerasan," tegasnya.