Rocky Gerung Bongkar Fakta Rekayasa Pilpres 2024 Satu Putaran Untuk Menangkan Paslon Capres Tertentu

Potret Rocky Gerung
Sumber :
  • Istimewa

SiapRocky Gerung, pengamat politik, memperingatkan adanya upaya rekayasa Pilpres 2024 agar terjadi satu putaran.

Propam Periksa AKBP JM Diduga Terlibat Kecurangan Kelulusan Calon Praja IPDN Kalbar

Ia menilai, upaya tersebut dilakukan untuk memuluskan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dalam wawancaranya melalui Kanal Youtubenya Rocky Gerung mengatakan, upaya rekayasa tersebut terlihat dari pernyataan sejumlah pihak yang memprediksi kemenangan satu putaran. 

Ketika Mahfud MD Ungkit Kebaikan Jokowi, Usulkan Bintang Jasa Mahaputera untuk Rocky Gerung

Ia menyebut, pernyataan tersebut tidak masuk akal secara akademis.

"Kalau sudah 50%, itu artinya menang di separuh dari 34 provinsi Indonesia dan setiap provinsi mesti punya suara 20%. Itu secara hukum berpikir metodologis itu kurang masuk akal," kata Rocky Gerung.

Heboh Skandal Fufufafa di X Senggol Gibran, Rocky Gerung Sebut Proyek Intelijen, Ini Tandanya

Rocky Gerung juga menyoroti penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat capres-cawapres yang digelar pada 14 Desember 2023.

Ia menilai, penampilan Gibran yang dianggap cemerlang tersebut merupakan hasil rekayasa.

"Setelah debat, Gibran mendapat defisit atau sentimen negatif yang luar biasa di kalangan para netizen. Ini pasti pengaruhnya juga terhadap perpindahan pemilih," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, upaya rekayasa Pilpres 2024 tersebut berbahaya karena dapat melegitimasi kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tidak berdasarkan legitimasi suara rakyat.

Rocky Gerung memperingatkan adanya upaya rekayasa Pilpres 2024 agar terjadi satu putaran. Ia menilai, upaya tersebut dilakukan untuk memuluskan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Rocky Gerung juga menyoroti penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat capres-cawapres yang dianggap cemerlang namun merupakan hasil rekayasa.

 Ia menilai, upaya rekayasa Pilpres 2024 tersebut berbahaya karena dapat melegitimasi kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tidak berdasarkan legitimasi suara rakyat.