Bahlil Lahadalia Angkat Bicara Soal Video Kontroversial dengan Prabowo: Hoax dan Framming Negatif

Menteri bahlil
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Menteri Investasi dan Ketua Dewan Pembina Relawan Pilar 08, Bahlil Lahadalia, dengan tegas membantah kontroversi terkait potongan video debat cawapres yang menyiratkan tindakan tidak pantas Prabowo Subianto terhadap dirinya. 

Viral Link Video Vior 15 Menit 20 detik, Dance Sambil Memperlihatkan Area Sensitif?

Dalam keterangan resminya, Bahlil menduga video tersebut sebagai upaya pengalihan isu jelang Pilpres 2024.

"Jadi, ibarat kata ini cara pengalihan isu saja seolah dipersepsikan bahwa karakter Pak Prabowo seperti itu 'kan? Enggaklah Pak Prabowo orang baik," ujar Bahlil setelah menghadiri simposium di Jakarta.

Menteri BUMN bakal Rombak Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Alasannya

Bahlil, yang juga menjabat Menteri Investasi, menjelaskan kronologi sebenarnya peristiwa tersebut, menegaskan bahwa momen tersebut adalah panggilan Prabowo terkait substansi debat. 

"Saya jawab bagus, dan saya tidak merasa ditarik (kasar)," tegasnya, membantah interpretasi negatif dari video yang beredar.

Karcis Parkir Pantai Pasir Putih Jambu Anyer Dikritik: Tarif Capai Ratusan Ribu, Begini Rinciannya

Meskipun mengakui hubungan akrab antara keduanya, Bahlil tetap menyayangkan tersebarnya video tersebut yang dianggapnya tidak mencerminkan suasana kondusif debat.

 "Mungkin, saya melihat dari calon lain itu tidak lagi materi perdebatan yang lain, dimunculkanlah video itu. Karena skornya Gibran lebih dari 70 persen. Jadi, bingung saya juga," ungkapnya.

Kontroversi ini juga mencuatkan reaksi dari pihak tim kampanye Prabowo-Gibran. 

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyatakan keheranannya terhadap narasi buruk yang beredar, menyebutnya sebagai fitnah yang tidak berdasar. 

"Subhanallah, Masya'allah. Fitnah apalagi yang kalian buat?" tanya Nusron.

Ketegangan jelang Pilpres semakin terasa dengan munculnya isu-isu kontroversial, sementara pihak terkait berupaya meredam dampak negatifnya.