Tegas! Ini Saran Habib Bahar untuk Pemilih jika Ketiga Capres Ternyata Rusak

Habib Bahar soal Pilpres 2024
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Habib Bahar Smith sempat melontarkan sikap politiknya terkait Pilpres 2024. Bahkan, ia juga memberikan saran untuk para pemilih yang ingin mengikuti pesta demokrasi tersebut.

Begini Respon Habib Bahar Ketika Dinyinyirin Guru Gembul

Namun demikian, Habib Bahar menegaskan, bahwa dirinya golput alias tidak berafiliasi pada partai politik manapun. 

Bahkan, ia memastikan tidak akan menggunakan hak politiknya di Pilpres 2024 nanti, alias golput.

Jawaban Tegas Rabithah Alawiyah soal Kritik Guru Gembul ke Habib Bahar: Pernah Belain Dia Enggak?

Pernyataan itu disampaikan Habib Bahar dihadapan ribuan jamaahnya saat mengisi ceramah dalam tayangan YouTube yang diunggah Nizar Channel beberapa waktu lalu. 

Namun demikian, Habib Bahar mengingatkan, putusannya untuk golput jangan diikuti. Kemudian, ia sempat memberikan saran untuk memilih calon presiden.

Pesan Damai Habib Bahar Dihadapan Pendeta: Kita Semua Satu, Kita Indonesia

"Terus milihnya gimana? Ya gampang. Caranya berarti pilih yang paling baik, itu aja, gampang," katanya dikutip siap.viva.co.id pada Senin, 18 Desember 2023.

Bahar lantas mencontohkan, semisal ada tiga tisu, lalu satu tisu dicelupkan ke air putih, kemudian tisu lain ke air gula, dan satu lagi kering.

"Kalau tiga-tiganya rusak gimana bib? Pilih yang paling ringan kerusakannya. Pilih yang paling enteng, yang paling ringan keburukannya, itu aja sudah dari saya, paham ya," jelasnya. 

Namun Bahar menegaskan, bahwa dirinya tidak akan ikut memilih, alias golput.

"Karena kalau saya sudah cukup diakhianati, saya enggak mau lagi. Saya orang hidup dengan prinsip. Oh udah cukup, nggak ada politik-politikan lagi," tegasnya. "Siapapun yang jadi calon presiden saya enggak bakal dukung, enggak bakal milih. Saya golput, tapi saya tidak menyuruh umat, tidak memerintahkan umat, karena ini negara demokrasi," sambungnya.  

Menurut dia, umat Islam harus menggunakan hak politiknya dengan baik dan benar.

"Kalau umat tidak bersuara untuk memilih, maka orang-orang yang jahat, orang yang buruk yang akan memilih pilihan-pilihan buruk mereka."

"Jadi umat wajib untuk memilih yang paling baik, yang paling bagus, yang paling bisa memberi manfaat kepada bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Jadi jangan ikutin saya. Enggak boleh. Kalau saya sudah cukup dikhianati, saya nggak mau. Saya paling benci penghianat," timpalnya lagi. 

Sementara itu, Ijtima Ulama sendiri telah menyatakan dukungannya untuk paslon capres cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).