Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Tinggalkan Tulisan Mengerikan dengan Darahnya

Pesan misterius
Sumber :
  • Viva.co.id

Siap –Polisi Metro Jakarta Selatan menduga tulisan mengerikan yang ditemukan di rumah kontrakan sebagai Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan 4 orang anak kandung pelaku, diyakini berasal dari tangan pelaku sendiri, Panca.

Jejak Kongkalikong Deretan Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur, Endingnya Masuk Penjara

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Henrikus Yossi, mengungkapkan bahwa pelaku Panca menulis tulisan 'Puas Bunda - thx for all' dengan darah dirinya di lantai rumah kontrakan tempat kejadian perkara. 

Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa tulisan tersebut ditemukan di TKP pada Senin, 11 Desember 2023.

Pembunuh Gadis Depok yang Buron 10 Tahun Ngaku Ingin Santet Korban, Ternyata Ini Motifnya

Dalam upaya mengungkap motif pembunuhan yang mengerikan ini, polisi telah menjalankan tes kejiwaan terhadap pelaku Panca. 

Yossi menyampaikan bahwa hasil tes kejiwaan diharapkan dapat diperoleh dalam waktu maksimal 14 hari ke depan.

Tokoh NU Bocorkan Temuan Kapolri soal Kasus Vina Cirebon: Hasilnya Mengejutkan!

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, menganalisis tulisan yang ditemukan di lokasi pembunuhan dan menyatakan bahwa tulisan tersebut mencerminkan amarah, kebencian, serta perasaan negatif ekstrem. 

Reza juga mengaitkannya dengan kesedihan mendalam dan kemungkinan adanya pandangan sepele terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Terungkap bahwa Pelaku Panca Darmansyah (40) menjadi pelaku utama dalam pembunuhan kejam terhadap keempat anak kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Saat melakukan pembunuhan, Panca bahkan membunuh anak bungsunya terlebih dahulu dengan cara dibekap hidung selama 15 menit.

Pelaku membela diri dengan alasan bahwa pembekapan dilakukan untuk menidurkan anaknya yang berusia satu tahun. 

Henrikus Yossi menjelaskan bahwa setelah memastikan anak pertamanya telah meninggal, pelaku Panca melakukan hal serupa kepada tiga anak lainnya, merekam aksi kejinya, dan memvideokannya dengan telepon genggam.

Usai aksi kejam tersebut, Pelaku Panca mencoba bunuh diri dengan berbagai cara, termasuk mengurung diri di dalam rumah selama empat hari tanpa makan dan minum. 

Polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, termasuk pemantauan kesehatan jiwa oleh tim RS Polri.

Tragedi ini menyisakan tanya besar tentang motif dan latar belakang yang mendorong pelaku melakukan tindakan yang begitu kejam terhadap anak-anaknya sendiri. 

Polisi dan ahli forensik terus berupaya mengungkap fakta-fakta di balik peristiwa tragis ini.