Keberadaan Marco Karundeng yang Diduga Dalang Tragedi Bentrokan di Bitung Masih Jadi Misteri
- Istimewa
Siap –Misteri keberadaan Marco Karundeng salah satu anggota Ormas Adat Pasukan Manguni Makasiouw yang kini tengah menjadi buruan netizen lantaran diduga menjadi dalang tragedi bentrokan di Bitung karena provokasinya di media sosial hingga kini masih menjadi misteri.
Pasalnya, hingga kini keberadaannya masih belum diketahui, namun berdasarkan jejak digital di media sosial (medsos) unggahan provokatif Marco banyak beredar.
Bahkan, yang lebih menjadi sorotan netizen adalah unggahan Marco Karundeng adalah ketika dia mengaku ormasnya akan mengincar siapa saja yang berjilbab dan berkopiah.
Sontak unggahan tersebut mengundang komentar dari netizen.
Salah satu akun media sosial @cattheseekers, meminta bantuan untuk mencari Marco Marewou Karundeng dan menanggapinya dengan kemarahan.
Beberapa netizen mendukung perburuan terhadap Marco, tetapi ada juga yang mengingatkan agar tidak main hakim sendiri, terutama menjelang Pemilu 2024.
Bili @berlianidris menegaskan perlunya tindakan polisi dan mengingatkan umat Islam untuk tidak menggunakan kekerasan.
Dia menyarankan agar aparat kepolisian segera menangani kasus ini untuk mencegah konflik agama semakin meluas.
Namun hingga kini seluruh jejak digital yang banyak beredar tersebut belum terkonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, Tersangka tragedi bentrokan dua kelompok di Kota Bitung pada Sabtu (25/11/2023) yang kini menjadi sorotan publik kembali bertambah dua orang, jadi total yang berhasil diamankan pihak kepolisian berjumlah sembilan orang.
“Kami akan memperbarui jumlah tersangka. Dari tujuh tersangka sebelumnya yang telah diamankan, hingga (Senin) malam ini, bertambah dua tersangka lagi, yaitu, OK dan IG. Keduanya diduga sebagai pelaku di TKP 1 dengan korban atas nama Anto,” ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Iis Kristian didampingi Dirreskrimum Polda Sulut, Kombes Pol Gani Siahaan, dilansir dari humas Polri Senin 27 November 2023.
Lebih lanjut Kombes Pol Iis Kristian, mengatakan bahwa jumlah tersangka yang diamankan hingga Senin malam ini menjadi sembilan orang.
“Dengan penambahan dua tersangka ini, total tersangka yang telah diamankan, yang semula tujuh orang, kini menjadi sembilan orang,” katanya.
Penambahan dua tersangka ini, kata Dia, dilakukan melalui penangkapan di lokasi yang berbeda.
“Penangkapan pertama (tersangka OK) dilakukan di Kota Tomohon. Sedangkan tersangka kedua (IG) ditangkap di Kabupaten Minahasa Utara,” terangnya.
Sementara itu, Kombes Pol Gani Siahaan menambahkan bahwa kedua tersangka selain melakukan penganiayaan terhadap korban juga terlibat dalam pengrusakan mobil ambulans.
“Perlu dicatat bahwa kedua tersangka ini, selain terlibat dalam penganiayaan, juga melakukan pengrusakan terhadap mobil ambulans di TKP 1,” ucap Kombes Pol Gani Siahaan.
Untuk itu lanjut Gani, Pihak kepolisian mengimbau para pelaku yang masih buron untuk menyerahkan diri.
“Kami mengimbau kepada para pelaku yang masih buron, kami akan terus mengejar hingga semua pelaku di dua TKP ini terungkap. Lebih baik menyerahkan diri, itu lebih baik,” tambahnya.