Geger, Seorang Guru dan Pensiunan Polisi Ditemukan Bersimbah darah di Kubu Raya
- Istimewa
VIVA – Kepolisian Polres Kubu Raya mengamankan seorang pria berinisial MRN (16) diduga pelaku pembunuhan seorang guru berinisial DR (37) di Kompleks BTN Teluk Mulus, Desa Teluk Kapuas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Jumat 9 Mei 2025.
Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, IPTU Hafiz Febrandani membenarkan adanya kasus pembunuhan seorang guru yang dilakukan oleh MRN yang merupakan orang tuna rungu. Peristiwa itu bermula ketika warga sekitar mendengar suara gaduh dan teriakan histeris dari dalam rumah korban. Merasa curiga, warga kemudian mendatangi lokasi dan masuk ke dalam rumah untuk memastikan apa yang terjadi.
" Warga menemukan korban (Solikin) sudah dalam terbaring di lantai dengan keadaan terluka dan korban (DR) sudah bersimbah darah dengan posisi terbaring di bawah lantai kamarnya. Kemudian sebagian warga mengamankan terduga pelaku yang saat itu masih didalam kamar korban. Sebagian warga membawa kedua korban ke RS Kartika Husada untuk mendapatkan pertolongan medis,"jelas IPTU Hafiz Febrandani.
Kasat Reskrim mengatakan, setalh mendapatkan laporan dari warga petugas gabungan, Polres Kubu Raya dan Polsek Sungai Raya langsung mendatangi TKP dan mengamankan terduga pelaku beserta barang bukti sebuah sajam (badik) ke Polres Kubu Raya untuk penyidikan lebih lanjut.
" Korban, DR dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusukan di beberapa tubuhnya dan pak solikin sampai saat ini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Kartika Husada,"katanya.
Hafiz menembahkan, mengingat kondisi terduga dalam Kasus Pembunuhan memiliki keterbatasan komunikasi, pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan khusus.
" Penyidikan terhadap pelaku turut didampingi oleh ahli audiologi dan speech-language pathologist (SLP) untuk memastikan proses pemeriksaan berjalan sesuai prosedur," tambahnya.
Lebih lanjut, Ade memohon agar masyarakat mempercayakan kasus ini kepada pihak Kepolisian yang sampai detik ini masih bekerja melakukan penyelidikan dan penyidikan secara intensif motif dibalik sadisnya pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban.
" Sampai saat ini kami masih bekerja untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan proses hukum dilakukan secara profesional, proporsional, dan humanis, termasuk memperhatikan kondisi khusus pelaku yang merupakan penyandang disabilitas,"pungkasnya.