Buntut Tarif Impor Trump, Bea Cukai Ambil Langkah Antisipasi Banjirnya Produk China
- viva.co.id
Siap –Penerimaan kepabeanan dan cukai tembus Rp 77,5 triliun pada Maret lalu, dalam hal ini setara dengan 25,6 persen dari target APBN. Yang mana penerimaan bea masuk sebesar Rp 11,3 triliun, terkontraksi 5,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Anjloknya hal tersebut dikarenakan berkurangnya impor beras serta komoditas lain, diantaranya gula hingga kendaraan bermotor. Dan terjadi Peningkatan utilisasi Free Trade Agreements (FTA) sehingga tarif efektif turun dari 1,39 persen pada 2024 menjadi 1,29 persen pada 2025.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu kini bersiap mengambil Langkah untuk mengantisipasi masuknya barang dari Negeri Tirai Bambu tersebut akibat tarif dagang Presiden AS Donald Trump.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani menjelaskan adanya modus yang dilakukan China di beberapa negara di Eropa, yang mana China menyiasati pengiriman barang yang tidak dapat langsung masuk ke Negeri Paman Sam dengan menyisir wilayah-wilayah lain.
"Pemerintah Indonesia lagi menyiapkan bagaimana antisipasinya. Kita punya bea masuk antidumping (BMAD) atau bea masuk tindakan pengamanan (BMTP). Ini disiapkan pemerintah untuk menghadapi pemasukan barang-barang yang sebelumnya dari AS lalu pindah ke Indonesia," ungkap Askolani dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR yang dikutip di Jakarta, Kamis 8/5/2025.
Lebih lanjut, Bea Cukai meminta kementerian/Lembaga (K/L) lainnya agar terus memperbaiki aturan masuknya barang impor ke Indonesia.
Tak hanya itu Bea Cukai juga mengungkapkan bakal terus memberi masukan dari hasil evaluasi lapangan pihaknya untuk menjadi bahan pertimbangan K/L terkait.