Wawalkot Depok Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Aksi Anarkis OTK Bakar Mobil Polisi
- siap.viva.co.id
Siap – Kasus pembakaran mobil polisi yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal alias OTK di kawasan Kampung Baru, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok mulai berbuntut panjang.
Diduga, para pelakunya adalah sejumlah warga setempat. Usut punya usut, mereka disinyalir tak memiliki identitas resmi kependudukan.
Ironisnya lagi, rata-rata telah bermukim puluhan tahun di wilayah tersebut.
Fakta mencengangkan ini ditemukan oleh Wakil Wali Kota (Wawalkot) Depok, Chandra Rahmansyah saat turun langsung ke lokasi kejadian pada Sabtu, 19 April 2025.
Chandra awalnya mengatakan, tujuan pihaknya mendatangi lokasi kejadian yang tak jauh dari TPU Pondok Rangon ini karena masuk di wilayah Depok.
"Jadi kami ingin memastikan bahwa di wilayah Depok ini tidak boleh lagi terjadi kerusuhan atau tindakan anarkis serupa," katanya.
Terkait hal itu, ada beberapa langkah yang dilakukan Chandra, pertama akan memeriksa identitas para pelaku yang terlibat dalam aksi pengrusakan mobil polisi.
"Apakah mereka memang penduduk Kota Depok ber KTP Depok atau bukan? Kita akan lihat juga masalahnya ini apa, kenapa. Karena kami yakin sebenarnya warga Kota Depok tidak memiliki watak yang anarkis, seperti itu," jelasnya.
Adapun dari temuan sementara, lanjut Chandra, pihaknya menduga mereka tak memiliki identitas resmi kependudukan.
"Ya temuan sementara di sini, saya disini mau nyari Pak RW nya Pak RT nya nggak ada, itu temuan sementara saya, sehingga ini menjadi hal yang harus kami tindak lanjuti," tuturnya.
"Karena terkait pemerintahan nggak boleh ada sejengkal pun di Kota Depok yang memang tidak menjadi bagian dari pemerintahan wilayah Pemerintahan Kota Depok, seperti itu," sambungnya.
Chandra mengungkapkan, dari laporan yang ia terima kawasan Kampung Baru ini dihuni sekira 1.600 kepala keluarga atau KK.
"Saya akan cari tahu lebih detail nih. Pak Camat, Pak Lurah juga harus ngasih info ke kami ya, kok bisa sampai ada satu wilayah, nggak ada RW, nggak ada RT nya. Coba nanti kita akan cek," tegasnya.
Beberapa dari mereka mengaku sudah berada di sini selama lebih dari 20 tahun.
"Nah sehingga kalau menurut hemat kami dalam yang namanya pemerintahan, memang semua warga yang berada di satu wilayah tertentu itu harus jelas status kependudukannya."
Namun demikian, Chandra mengaku tak ingin tergesa-gesa mengambil kesimpulan terkait temuan ini, termasuk apakah mereka penduduk gelap atau bukan.
"Saya nggak nanya detail kesana, tapi kami duga demikian berdasarkan informasi yang kami terima, tapi kami belum bisa berandai-andai, karena nanti akan lewat pengecekan," ujarnya.
"Yang pasti kami sudah berkoordinasi sama pihak TNI dan Polri untuk memastikan bahwa nggak boleh lagi ada tempat tindakan anarkis di Kota Depok," tegasnya lagi.
Chandra berjanji, pihaknya akan segera melakukan penertiban di lokasi kejadian. Kemudian jika ditemukan ada pelanggaran maka bakal ada sanksi dari pemerintah.
"Ya pasti kami akan tindak lanjuti sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia," janjinya.
Mantan aktivis 98 UI itu kembali mengimbau, agar kejadian serupa tidak boleh terjadi lagi di Kota Depok.
"Depok ini adalah bagian dari Republik Indonesia yang merupakan negara hukum dan pastinya kita semua tunduk di bawah aturan dan ketentuan yang berlaku," katanya.
"Maka kami sekali lagi menghimbau kepada seluruh masyarakat Depok untuk tidak berbuat anarkis, untuk tidak melakukan kekerasan-kekerasan dan tindakan yang melanggar hukum, apalagi terhadap aparat penegak hukum," sambung dia.
"Kami mengecam keras, dan mengutuk tindakan pembakaran mobil aparat penegak hukum yang dilakukan oleh para terduga pelaku," tutup Chandra.
Diberitakan sebelumnya, tiga mobil polisi dirusak massa di kawasan Kampung Baru, Cimanggis, Depok pada Jumat, 18 April 2025.
Salah satu mobil polisi bahkan sampai hangus usai dibakar massa yang anarkis.
Kejadian ini bermula ketika petugas hendak mengamankan seorang pria berinisial TS atas laporan kepemilikan senjata api dan penyerobotan lahan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Kasusnya kini dalam penyelidikan Polres Metro Depok.