Peringatan BMKG: Tsunami Bisa Hantam Yogyakarta saat Arus Mudik 2025

Tsunami BMKG peringatkan risiko selama arus mudik Lebaran 2025.
Sumber :
  • Freepik

Siap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta, saat arus mudik Lebaran 2025.

BMKG Ungkap Cuaca Hari Ini: Hujan Ringan hingga Petir Berpotensi Guyur Kota-Kota Besar

Lokasi yang perlu diwaspadai adalah Jalan Underpass di kawasan tersebut, yang masuk dalam zona rawan tsunami.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan peringatan tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI pada Selasa, 11 Maret 2025.

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem 13 Mei 2025: Hujan Deras dan Angin Kencang Ancam 6 Provinsi

"Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, ya jalan underpass lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, underpass di situ adalah zona rawan tsunami," kata Dwikorita seperti dikutip pada Selasa, 11 Maret 2025.

BMKG mengusulkan agar selama periode mudik Lebaran 2025, pemerintah dan instansi terkait menerapkan sistem buka-tutup lalu lintas pada Jalan Underpass tersebut untuk meminimalisir risiko.

Waspada Cuaca Hari Ini: BMKG Prediksi Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia

Dwikorita menekankan bahwa pengaturan lalu lintas harus hati-hati untuk menghindari kemacetan yang bisa memperburuk keadaan jika tsunami terjadi.

"Sistem buka-tutup perlu dilakukan dengan hati-hati karena bisa mengurangi volume kendaraan yang lewat. Apalagi, underpass itu panjangnya 1,4 kilometer," jelas Dwikorita.

Jika terjadi kemacetan, kendaraan bisa terjebak di dalam terowongan saat evakuasi tsunami.

Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang pada tahun ini, yang setara dengan 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan arus balik pada 6 April 2025.

Dwikorita juga memastikan bahwa BMKG akan mengaktifkan seluruh sumber daya meteorologi, klimatologi, dan geofisika untuk memberikan peringatan dini tsunami dan cuaca ekstrem agar masyarakat dapat siap menghadapinya.