Hikayat Margonda, Pejuang Revolusi yang Mati Muda
- Margonda, historia.co.id/KITLV
Kedatangan Margonda dengan pasukan AMRI dan para pejuang yang berasal dari berbagai Laskar dari Bogor dan sekitarnya untuk menyerbu Kota Depok.
Invasi terpaksa dilakukan lantaran Kota Depok enggan bergabung di bawah supremasi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam serangan tersebut Margonda bersama dengan kelompok revolusioner pemuda berhasil menguasai Kota Depok dalam tempo cepat.
Meski demikian, penguasaan terhadap Kota Depok hanya berlangsung singkat, sebab Tentara Sekutu bersama dengan Tentara Belanda datang merebut kembali Kota Depok.
Para pemuda revolusioner yang berada dalam kondisi terjepit segera mundur untuk menyusun strategi guna melakukan serangan kembali.
Adung Sakam salah seorang pemuda yang ikut berjuang dalam peristiwa menceritakan, usai menggelar rapat para pemuda dan barisan AMRI memutuskan melakukan serangan balik pada tanggal 16 November 1945.
Operasi serangan tersebut menggunakan istilah 'serangan kilat'. Tak ayal dalam serangan besar-besaran itulah Margonda bersama dengan para pemuda gugur terkena timah panas tentara Sekutu.