Hikayat Margonda, Pejuang Revolusi yang Mati Muda

Repro Margonda
Sumber :
  • Margonda, historia.co.id/KITLV

Kedatangan Margonda dengan pasukan AMRI dan para pejuang yang berasal dari berbagai Laskar dari Bogor dan sekitarnya untuk menyerbu Kota Depok.

Ogah Banyak Drama, Wali Kota Depok Gercep Pimpin Aksi Pungut Sampah di Aliran Kali

Invasi terpaksa dilakukan lantaran Kota Depok enggan bergabung di bawah supremasi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Dalam serangan tersebut Margonda bersama dengan kelompok revolusioner pemuda berhasil menguasai Kota Depok dalam tempo cepat.

Legislator PKB Desak Pemkot Depok Akhiri Kerjasama Metro Stater: 17 Tahun Bukan Waktu yang Pendek

Meski demikian, penguasaan terhadap Kota Depok hanya berlangsung singkat, sebab Tentara Sekutu bersama dengan Tentara Belanda datang merebut kembali Kota Depok.

Para pemuda revolusioner yang berada dalam kondisi terjepit segera mundur untuk menyusun strategi guna melakukan serangan kembali. 

Penampakan Metro Stater, Proyek Rezim PKS yang Mangkrak 17 Tahun di Kota Depok

Adung Sakam salah seorang pemuda yang ikut berjuang dalam peristiwa menceritakan, usai menggelar rapat para pemuda dan barisan AMRI memutuskan melakukan serangan balik pada tanggal 16 November 1945.

Operasi serangan tersebut menggunakan istilah 'serangan kilat'. Tak ayal dalam serangan besar-besaran itulah Margonda bersama dengan para pemuda gugur terkena timah panas tentara Sekutu. 

Halaman Selanjutnya
img_title