Melongok Ambisi UI Ciptakan Bioteknologi Lokal yang Mendunia

Riset UI terkait kebutuhan farmasi
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain, dunia riset di Indonesia khususnya bidang bioteknologi dinilai masih jauh tertinggal. 

Worldcoin Dibekukan, Pakar IT UI Soroti Risiko Besar Scan Retina untuk Keamanan Data

Ada sejumlah faktor yang menghambat hal itu, di antaranya seperti keterbatasan alat dan teknologi yang memadai untuk melakukan riset. 

Nah menjawab tantangan tersebut, Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan salah satu perusahaan swasta di Indonesia, mendirikan laboratorium khusus untuk penelitian berbasis bioteknologi. 

Intip Kenyamanan Noma Coffee & Space, Tempat Nongkrong Hits di Depok

Adapun laboratorium ini terletak di Gedung Integrated Laboratory Research Center Building Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat. 

Program ini dirancang sebagai upaya dalam pengembangan dunia riset di Indonesia. 

Standar Ganda Rektor Universitas Indonesia Jadi Sorotan, Deolipa: Memalukan Marwah UI

"Jadi kita sebenarnya berencana menjadikan ini sebagai bioteknologi riset center. Termasuk diantaranya untuk analisis produk-produk bioteknologi khususnya produk biologi atau produk protein," kata Research and Development Daewoong Indonesia, Riski Imaniastuti dikutip pada Jumat, 23 Januari 2025.

Diharapkan, laboratorium ini dapat mensuport kebutuhan bioteknologi riset di Indonesia. 

"Termasuk diantaranya juga tidak terbatas pada civitas akademika UI ataupun Daewoong sendiri, tapi juga untuk instansi pemerintah, juga universitas-universitas lainnya," ucap Riski yang juga peneliti UI tersebut.

"Dan diharapkan kita juga bisa menghasilkan produk-produk bioteknologi yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," sambung dia.

Laboratorium ini telah beroperasi sejak awal April beberapa tahun lalu dan  digadang-gadang sebagai laboratorium bioteknologi pertama di Indonesia. 

Kerennya lagi, laboratorium ini telah dilengkapi sejumlah teknologi terbaru guna mendorong kemajuan dunia riset di Indoneseia, terutama bagi para mahasiswa di bidang farmasi dan kedokteran. 

Di antaranya adalah teknologi untuk pemurnian protein. Kabarnya teknologi canggih ini masih sulit ditemui di Indonesia. 

Enggak cuma itu saja, laboratorium ini juga dilengkapi penyimpanan sampel penelitian yang memiliki akurasi bersuhu tinggi. 

"Untuk kolaborasi antara industri dengan Universitas itu sudah sangat banyak, sementara di Indonesia itu kan masih terbatas dan sejalan juga dengan perkembangan industri farmasi di Indonesia yang tadinya itu dari chemical drugs atau obat-obat kimia mulai beralih ke produk-produk biologi atau bioteknologi," jelas Riski. 

Menurutnya, ini sejalan dengan road map dari Kementerian Kesehatan terkait dengan perkembangan industri farmasi. 

Mengingat kebanyakan industri farmasi di Indonesia itu mengimpor bahan baku dari luar, kemudian hanya proses formulasi di Indonesia. 

"Nah ini tuh kita memulai dari awal, dari hulunya proses research-nya itu di Indonesia yang melibatkan juga akademisi dan profesor di Indonesia bekerja sama dengan industri," tuturnya.  

Kini, laboratorium itu juga telah digunakan sebagai sarana praktik bagi mahasiswa bidang farmasi dan kedokteran untuk melakukan transfer teknologi kepada para calon peneliti muda. 

Laboratorium canggih ini diharapkan dapat memacu mahasiswa untuk melakukan riset yang pada akhirnya dapat menghasilkan produk yang bermanfaat untuk Indonesia maupun dunia internasional.