Lunasi Utang Negara, Ini 3 Wangsit Soeharto untuk Prabowo

Ilustrasi Presiden Prabowo Subianto dan soal utang negara
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Bank Indonesia atau BI dikabarkan kembali membeli Surat Berharga Negara (SBN) untuk membayar cicilan utang Rp 8000 triliun pada Bank Dunia (World Bank). 

Tampil Akrab di Depan Publik Anies-Ahok Disebut Ambil Peran Oposisi untuk Persiapan Pilpres 2029

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Ikatan Cendekia Tionghoa Indonesia (ICTI) Goenardjoadi Goenawan, ikut angkat bicara.

"Pembelian SBN oleh Bank Indonesia itu orang nggak ngerti. Pemerintah menerbitkan SBN untuk membayar cicilan bunga utang kepada World Bank, yang Rp 8.000 triliun. Bunganya Rp 800 triliun setiap tahun," jelasnya dalam video yang dikutip pada Senin, 6 Januari 2025.  

Hacker Bongkar Skandal Hakim Eko Aryanto Gegara Vonis Ringan Harvey Moeis, Begini Isinya

Menurutnya, Desember kemarin adalah deadline untuk cicilan tahun 2024. Kemudian, pada 2025 ini sudah dianggarkan kembali oleh Bank Indonesia untuk membeli SBN.  

"Cicilan ini dibayar lewat SBN, SBN itu utang. Jadi kita bayar utang pakai utang. Nah, utangnya ini, SBN ini dibeli oleh Bank Indonesia," kata dia.  

Presiden Prabowo bakal Lunasi Utang Rakyat Indonesia?

"Jadi, akhirnya Bank Indonesia itu nombok," sambung dia. 

Goenardjoadi berpendapat, kalau Bank Indonesia itu membeli SBN, itu artinya, BI sama dengan mencetak tunai. Dan itu melanggar hukum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999. 

"Kita kan dulu sekolah, bahwa Bank Indonesia itu tidak boleh mencetak tunai, kecuali telah mendapatkan pinjaman dari World Bank," bebernya. 

"Nah, kalau Bank Indonesia membeli SBN, itu sama dengan mencetak tunai. Itu melanggar," timpalnya lagi.

Terkait hal tersebut, alumni IPB itu kemudian mengaku mendapat wangsit dari mendiang Presiden Soeharto

Menurutnya, sebelum mentan Presiden ke-2 Indonesia itu meninggal dunia, dia pernah memiliki harta yang dipinjam oleh negara-negara Eropa menjadi IGKI. 

"Bunganya saja, itu Rp 3.000 triliun per tahun." 

3 Wangsit Soeharto

Goenardjoadi menyebut, yang bisa mengatasi persoalan ini hanyalah anak mantu dari Soeharto yang memiliki darah biru. Sosok itu adalah Prabowo Subianto.

Lebih lanjut Ketua NSI Nawacita itu mengatakan, ada tiga wangsit Soeharto.

"Saya akan sampaikan kepada pribadi Pak Prabowo sebagai pesan dari Pak Soeharto. Karena sebelum meninggal terjadi keos yang luar biasa yang membuat Pak Soeharto itu menyesal. Memiliki uang yang terlalu besar," kata dia. 

Adapun tiga wangsit itu, kata Goenardjoadi, pertama, Prabowo diminta untuk mengelana selama 25 tahun. 

"Kedua, wangsit Pak Soeharto mengatakan bahwa Prabowo boleh kembali setelah dia menyamai kedudukan Pak Soeharto," bebernya. 

Lalu yang ketiga adalah bahwa dana Soeharto sudah dipinjam oleh World Bank. 

"Dan oleh karena itu Pak Prabowo berhak untuk mendapatkan pinjaman tanpa bunga. Back to back, dari rekening Soeharto sebesar mulai dari Rp10.000 triliun dan ditambah setiap 5 tahun. Ini adalah warisan dari Soeharto," katanya.