Pengakuan 3 ABG Cantik di Balik Aksi Duel Maut Siswa SMP Depok: Kodenya Have Fun
- Istimewa
Siap – Kasus pembunuhan sadis yang dialami F, siswa SMP di Depok, Jawa Barat kembali menguak fakta mencengangkan. Belakangan diketahui, rupanya ada peran tiga gadis remaja di balik kejadian nahas itu.
Mereka diketahui masing-masing berinisial Sn, An, dan Gt. Ketiganya mengaku sempat berada di lokasi kejadian, bahkan mengenal pelaku maupun korban.
Tak hanya itu, tiga ABG cantik ini rupanya juga sempat memvideokan aksi pembunuhan sadis yang menewaskan siswa SMP Depok tersebut.
Hal itu terungkap setelah ketiganya bersedia memberi keterangan pada kuasa hukum korban, Andi Tatang pada Jumat, 27 Desember 2024.
"Ya benar, jadi ketiga gadis remaja ini dibawa orang tua korban (pelapor) untuk memberi keterangan ke kantor kami," kata Tatang pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Menurut pengakuan tiga saksi kunci itu, saat kejadian mereka bonceng tiga dalam satu motor.
Sn bonceng di belakang, An yang membawa motor sedangkan Gt yang memvideokan berada di tengah.
"Mereka sempat di bawa ke polsek pas kejadian, namun mereka belum di lakukan BAP, dan cerita yang mereka sampaikan sebelumnya ke polisi itu semuanya bohong," jelas Tatang.
Adapun kronologi duel maut sebenarnya, lanjut Tatang, bermula ketika teman korban, yakni Ra alias Aca mengajak have fun.
"Itu (have fun) merupakan sebuah kode yang artinya berkelahi dan kalau ada yang jatuh selesai lalu baikan," beber Tatang.
Kemudian pada Selasa malam, 17 Desember 2024, sekira pukul 20:00 WIB, ketika Ant (teman korban) sedang nongkrong di warung menyampaikan pada Sn bahwa besok, dirinya mau pinjam motor.
Mereka sepakat mau have fun dan sebagai imbalannya, nanti diiskan bensin Rp15 ribu.
"Nah saat itu Sn bilang nanti berkabar aja. Ketika itu yang Sn dengar dari obrolan An dan F (korban) bahwa yang akan ribut adalah F dengan Za, lalu Ng lawan Ra," tuturnya.
Selanjutnya, pada hari yang telah disepakati, sekira pukul 12:05 WIB, F sempat menyampaikan pesan suara atau voice note pada Sn melalui Instagram pada Rabu, 18 Desember 2024.
"Dia bilang Ant mau ribut, lu tontonin aja, janjian jam 4 sore di warung TDP," beber Tatang.
Benar saja, sekira pukul 16:00 WIB, mereka kumpul di sekitar TDP lalu mutar-mutar dan prepare lokasi untuk duel di kawasan Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok.
Saat itu, Za rekan korban sempat melihat pelaku Ex ngumpet di dekat warung tak jauh dari lokasi kejadian.
"Kemudian pas di lokasi dekat damkar korban dan teman-temannya diadang dan di serang ramai-ramai dari arah berlawanan."
Saat itu posisinya korban bonceng tiga dalam satu motor.
"An bonceng belakang, F bonceng tengah, kemudian saksi inisial Pt yang bawa motor," ucap Tatang.
Lebih lanjut dosen ilmu hukum itu mengungkapkan, An sempat Ant mengadang seseorang ketika mau menusuk F sehingga yang kena tangan Ant.
"Nah An juga mengaku lihat ketika Ant dkk lanjut bawa motor ternyata F sudah kena tusuk pisau dan banyak darah, kondisinya pun sudah lemas," kata Tatang.
Sedangkan Ant mengalami luka pada bagian kepala. Sejumlah saksi yang merupakan rekan para korban ini sempat ingin membawa ke rumah sakit, namun F menolak karena takut dimarahi ibunya.
"Jadi si F ini minta balik ke lapangan karna dia pamit-nya mau main futsal. Kalau Ant sempet pingsan di lapangan dan dibawa ke rumah sakit oleh rekannya yang lain," ujar Tatang.
Nahas, dalam kejadian itu rupanya nyawa F tak tertolong. Siswa SMP Depok yang baru berusia 13 tahun ini menghembuskan nafas terakhirnya ketika hendak dilarikan ke klinik terdekat.
Terduga pelaku, diduga berinsial Ex yang tak lain adalah teman korban sendiri dan masih duduk di bangku SMP namun beda sekolah.
Saat ini Ex masih dalam pengejaran polisi alias buronan.
"Keterangan dari An, Sn harus dipanggil. Mereka yang tau bahwa Ex yang nusuk F dan bilang mau kabur ke Sukabumi. Itu ngomong secara langsung ke Sn," kata Tatang.
"Dan ketiga anak ini belum di panggil dan belum di BAP sama penyidik. Kita dorong agar penyidik panggil mereka untuk diperiksa atas kematian korban," sambungnya.