Kekacauan Rapat Pleno di Paniai: Polisi Terekam Lakukan Kekerasan saat Penghitungan Suara Pilkada

Ilustrasi kasus kekerasan
Sumber :
  • Istimewa

Di tengah kericuhan tersebut, aparat kepolisian memasuki ruangan tanpa diminta. Kapolres Paniai, Kompol Deddy A Puhiri, beserta sejumlah anggotanya dengan senjata lengkap turut hadir. Bukannya meredam situasi, kehadiran polisi malah memperkeruh suasana. 

Diduga Dirikan PMI Tandingan, Agung Laksono Resmi Dipolisikan, JK: Pengkhianatan ?

“Aparat seharusnya menjaga ketertiban, tetapi malah menjadi bagian dari masalah,” katanya.

Sekitar pukul 13.40 WIT, polisi kembali memasuki ruangan pleno. AKP Hendry Joedo Manurung terekam kamera menekan lima komisioner KPUD Kabupaten Paniai untuk tidak melanjutkan penghitungan suara.

Adik Kandung Bongkar Kehidupan Pribadi Gus Miftah, Ayah Petani, Ibu Jualan di Pasar: Semuanya Sulit

“Intervensi ini jelas melanggar prosedur dan membuat suasana semakin tidak kondusif,” tegas Ronny.

Akibat kericuhan yang terus terjadi, rapat pleno akhirnya dipindahkan ke Aula Hotel Mahavira I di Kabupaten Nabire. Namun, pemindahan tersebut tidak menyelesaikan masalah.

Geger Kasus Mesum Agus Buntung, Korbannya Disebut 15 Wanita, Video Ini Jadi Sorotan: Satu Titik Dua Koma

Dalam video lanjutan yang diputar PDIP, terlihat sejumlah orang yang bukan peserta rapat pleno masuk ke ruangan dan mengacaukan jalannya rekapitulasi. Mereka melempar barang-barang, sementara polisi yang berjaga tidak berbuat banyak untuk mencegah aksi anarkistis tersebut.

“Polisi seharusnya mampu mengamankan rapat pleno, tetapi dalam video terlihat mereka justru membiarkan situasi tidak terkendali,” kata Ronny.

Halaman Selanjutnya
img_title