Korlap Aliansi Mahasiswa Kalbar: Demo BP2TD Mempawah Bukan Setingan dan Tidak Dibayar!
- Ngadri/siap.viva.co.id
"Setelah audiensi, kawan-kawan wartawan lebih memilih mewawancarai pihak Polda Kalbar daripada mendengarkan keterangan kami. Akibatnya, berita yang beredar di media sosial banyak yang memfitnah kami dengan tuduhan ditunggangi salah satu paslon dan menerima bayaran,” ungkapnya.
Isromi juga menyesalkan beredarnya video di media sosial yang menyudutkan gerakan mereka.
"Video tersebut sangat merugikan kami. Kami telah menerima sanksi sosial dari netizen, dibully habis-habisan. Kami meminta media yang menyudutkan kami untuk mengklarifikasi demi memulihkan harkat dan martabat kami,” tegasnya.
Aliansi Mahasiswa juga menyinggung kehadiran kelompok ilegal yang mencoba merusak aksi mereka.
“Beberapa orang yang dikeluarkan dari ruangan itu bukan bagian dari kami. Mereka adalah kelompok ilegal yang disusupkan untuk mengacaukan forum. Bahkan ada massa yang berdiri di luar pagar mengaku bagian dari kami, padahal kami tidak pernah bertemu atau mengajak mereka dalam konsolidasi,” katanya.
Isromi menambahkan bahwa gerakan mereka justru didasari oleh keresahan masyarakat yang mencuat menjelang pilkada.
“Aksi ini lahir dari kegelisahan masyarakat terkait salinan putusan Mahkamah Agung yang menyebut nama salah satu calon gubernur dan mantan Bupati Mempawah dua periode. Beliau mengaku sudah diperiksa sebagai saksi dan tidak bersalah. Namun, kami ingin kebenaran ini benar-benar jelas,”pungkasnya.