Petahana Depok Kena Ulti Supian-Chandra soal Kuliah Gratis: Apa yang Mau Dibanggakan?
- Istimewa
Siap – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Supian Suri-Chandra Rahmansyah memastikan, bahwa program kuliah gratis bukan hanya isapan jempol.
"Prinsip kami, seperti yang kami sampaikan. Kami akan wujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga Kota Depok," kata Chandra saat debat Pilkada Depok ronde kedua pada Kamis malam, 14 November 2024.
Jadi, tegas Chandra, bukan sekedar satu keluarga satu sarjana, tapi semua anak Kota Depok harus memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menjadi sarjana.
"Kalau tadi paslon satu (Imam Budi Hartono-Ririn) sampaikan pada tahun 2023, dia berikan kepada 100 mahasiswa, berdasarkan data kami, tahun 2023 itu ada 23.000 lulusan anak di Kota Depok," ujar Chandra.
"Kalau 100 mahasiswa berarti kan 1 persen aja nggak nyampe, sementara APBD kita (Depok) Rp4 triliun lebih," sambungnya.
Chandra lantas berjanji, jika terpilih bersama Supian Suri sebagai kepala daerah, maka pihaknya akan memastikan semua anak Depok akan memiliki kesempatan untuk bisa dapat kuliah gratis.
"Kalau tahun 2024 cuma 150 mahasiswa, itu juga sama, enggak sampai satu persen dari lulusan SLTA kita," sindir Chandra ke kubu petahana.
Bahkan mirisnya lagi, kata Chandra, ketika kubu 01 IBH-Ririn meragukan program kuliah gratis untuk anak Depok.
"Tadi saya bilang semua anak Kota Depok harus bisa berkuliah, terus dibilang enggak ada anggaran. Padahal silpa kita (Depok) kemarin, sisa anggaran enggak kepakai Rp288 miliar."
"Bayangkan, kalau kita sekolahkan, kita kuliahkan semua, kita bekerja sama dengan universitas terbuka yang setahun cuman Rp3 juta satu semester, ada 23.000 lulusan. Anggaplah seluruh lulusan itu kita kuliahkan, hanya Rp 69 miliar," beber Chandra.
"Tapi kenapa tadi dijawab tidak ada anggaran. Saya sungguh miris," tuturnya.
Jadi, lanjut Tim Ahli Watimpres tersebut, apa yang mau dibanggakan kalau ada 15.000 anak tidak sekolah hari ini di Kota Depok.
Calon Wali Kota Depok nomor urut 02, Supian Suri menambahkan, hal lain yang mungkin juga harus disampaikan adalah keprihatinan, karena enggak sampai tiga persen warga Depok yang bisa kuliah di Universitas Indonesia (UI).
"Harusnya pemerintah bisa menjembatani bagaimana melatih, memberikan bimbingan belajar, sehingga anak-anak Depok bisa masuk di UI dengan jumlah yang lebih banyak lagi," katanya.