Polisi Tangkap Dua Oknum Wartawan Gadungan, Modus Selidiki BBM Subisidi
- Pixabay
SIAP VIVA – Kepolisian Polsek Pesanggrahan mengamankan dua orang pria berinisial S dan D yang mengaku sebagai wartawan di Jalan H. Maisin, Petukangan Selatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Usut punya usut, pelaku adalah S (25) yang ternyata berprofesi sebagai tukang parkir beralamat di Bedahan Sawangan, Depok. Lalu, D (31) beralamat tinggal di Kota Tangerang.
Kapolsek Pesanggrahan AKP Kresna Ajie Perkasa menjelaskan bahwa dua orang wartawan gadungan tersebut melakukan aksi kejahatan dengan cara mencoba memeras pemilik warung kelontong di kawasan Pesanggrahan.
"Awalnya warung kelontong madura milik WWT didatangi oleh 4 orang laki-laki dengan mengendarai 2 unit sepeda motor. Kemudian salah satu yang bernama S mengeluarkan handphone miliknya dan melakukan pengambilan video di warung kelontong milik WWT,"jelas Kresna Ajie seperti dilansir dari Tvonenews.com pada Jumat, 2 November 2024.
WWT langsung menegur laki-laki yang mengaku bernama S tersebut, apa maksud dan tujuan mengambil video di warung miliknya.
"Pelaku S mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wartawan yang sedang menyelidiki perihal dugaan adanya penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi," tutur Kresna Adjie.
WWT pun meminta pelaku S untuk menunjukkan kartu identitas persnya. Namun, S tidak bisa menunjukannya. Kemudian, pada saat WWT berbicara dengan S, datang pelaku D menghampiri WWT dan S. Pelaku D juga mengaku sebagai wartawan. Lantas WWT menanyakan kepada D terkait sosok S. Namun, D rupanya sudah bersekongkol, D mengaku tidak mengenal dengan S.
Namun lagi-lagi, saat D diminta tunjukkan bukti kartu Identitas Wartawannya, D tidak bisa membuktikannya.
"D mengaku sebagai wartawan juga, namun D tidak menunjukan Kartu Anggota Pers nya. Mengingat massa sudah banyak entah darimana berasal ada teriakan yang datang dari massa bahwa D dan S diduga pernah melakukan tindakan pemerasan dengan meminta uang kepada pedagang tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut," papar Kresna.
Kresna menyebut bahwa, tiba-tiba saja massa sudah menghampiri warung kelontong milik WWT yang tengah didatangi S dan D. Massa mengaku bahwa mereka pernah diperas uangnya oleh S dan D. Lantaran merasa pernah ditipu oleh S dan D, melihat keduanya, massa langsung nafsu untuk menghakimi.
''Akhirnya, tindak kekerasan pun tak terhindarkan. Dengan adanya perkataan dari warga masyarakat tersebut, emosi warga tersulut dan terjadilah pemukulan kepada S dan D oleh beberapa orang warga masyarakat yang tidak diketahui identitasnya," bebernya.
Melihat situasi dan kondisi tidak kondusif, D dan kedua temannya bernama FI dan AM berusaha melarikan diri dari aksi amukan massa. Namun, S diamankan oleh pemilik warung WWT agar tidak menjadi sasaran kemarahan warga.
"Kemudian S dibawa dan diamankan ke Polsek Pesanggrahan dan tidak berapa lama D diantar kan oleh piket Reskrim Polres Metro Jaksel ke Polsek Pesanggrahan," ujarnya.
Kresna menyebut, pihaknya melakukan upaya mediasi antara para saksi dan terduga yang mengaku sebagai wartawan.
"Disepakati kedua belah pihak untuk menyelesaikan kejadian tersebut dengan Musyawarah dan kekeluargaan. Situasi aman kondusif," pungkasnya.**