Seabrek Janji Walikota dari PKS Siasati Macet Sawangan Depok, Apa Kabar Proyek Markaswangi?

Ilustrasi Markaswangi proyek gagal jagoan PKS Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pernyataan calon Wali Kota Depok nomor urut 01, Imam Budi Hartono yang berwacana membangun jalan layang di wilayah Sawangan sebagai solusi kemacetan menuai sorotan banyak pihak. 

Tuntut Suswono Diadili, Laskar Santri Depok Turun ke Jalan: Ucapannya Melukai Umat Islam

Setidaknya hal itu direspon oleh anggota DPRD Depok, Babai Suhaimi. Ia menilai, wacana Imam Budi Hartono alias IBH hanya sekedar janji palsu.

Menurutnya, apa yang disampaikan calon walikota dari PKS itu tak jauh berbeda dengan pendahulunya, yakni Nur Mahmudi maupun Idris.

Hasil Survei Supian-Chandra Kembali Unggul dari Petahana Depok, LS Vinus: Efek Media

"Saya melihat memang, selalu menjelang akhir masa jabatan, menjelang pencalonan selalu ada wacana-wacana, ide-ide yang hanya omon-omon, dan sekedar angan-angan. Bahkan lebih kepada PHP-in rakyat," katanya dikutip pada Kamis, 31 Oktober 2024. 

Politisi PKB itu teringat dengan janji Nur Mahmudi, dan sekarang menurutnya sedang ditiru oleh Imam, yang ingin membangun flyover di Jalan Raya sawangan.

Kumandangkan Jihad Bela Damkar Hadapi Walikota Depok, Dedi Mulyadi: Itulah Penista Agama!

"Saya teringat dulu janji Pak Nur Mahmudi ketika beliau menjadi walikota yang kedua kalinya ada sebuah rencana ingin membangun Flyover Markaswangi, Margonda Dewi Sartika dan Siliwangi," tuturnya. 

"Tapi apa yang terjadi? Itu cuma omon-omon, janji palsu. Janji yang tidak pernah ditepati," sambungnya. 

Kemudian Babai juga teringat, ketika Idris-Imam pada masa pencalonan Pilkada 2019 lalu pun pernah ada janji ingin menangani kemacetan di Jalan Raya Sawangan Bojongsari. 

"Lagi-lagi itu omon-omon. Nah sama sekarang juga, Pak Imam janji akan membangun proyek Flyover Jalan Raya Sawangan yang menuju ke Bojongsari, dengan dalih untuk menyelesaikan macet," tuturnya. 

Terkait hal tersebut, Juru Bicara Koalisi Perubahan Depok Maju itu berharap, agar masyarakat jangan mudah percaya. 

"Karena dari beberapa kali yang mereka rencanakan dan janjikan enggak pernah terbukti. Membangun flyover membangun Jalan Layang Siliwangi Margonda Sawangan dan seterusnya."

Babai yakin, masyarakat sudah tahu tentang karakter dan kelakuan seperti itu kerap digaungkan menjelang Pilkada, menjelang akhir masa jabatan. 

"Pertanyaannya adalah, 20 tahun kemarin ngapain? Pak Nur Mahmudi, Pak Idris termasuk Pak Imam ada di dalamnya sekarang," tanya Babai. 

"20 tahun kemarin apa yang direncanakan? Bukankah sejak 20 tahun yang lalu sebagai seorang kepala daerah seharusnya sudah bisa membaca bagaimana pertumbuhan penduduk di Kota Depok," timpalnya lagi.

Lebih lanjut Babai mengatakan, seharusnya sebagai kepala daerah sudah paham bagaimana pertumbuhan laju jumlah kendaraan di Kota Depok. 

"Paham dengan persoalan kemacetan di Kota Depok dan jangan begitu mau akhir masa jabatan, lalu ingin berkuasa kembali melakukan sebuah janji yang hanya sebatas omon-omon," tuturnya.

Sementara itu, mantan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengakui, dulu sempat ada wacana membangun Jalan Raya Markaswangi. 

"Tapi realisasinya kan Underpass Dewi Sartika. Itu pun saat Pak Idris dengan saya," katanya. 

Nah terkait polemik Jalan Raya Sawangan, lanjut Pradi, pada tahun 2016 atau 2017 lalu, pihaknya sempat menghitung dan telah diajukan ke pemerintah pusat untuk dibangun pelebaran jalan.

"Itu kami wacanakan pelebaran dengan asumsi biaya sekira Rp 1,8 triliun," jelasnya. 

Menurut dia, rencana itu sudah dapat jawaban dari pusat. 

"Kami (Depok) diminta bebaskan lahannya, kemudian fisiknya yang melaksanakan pusat. Nah itu tinggal ditindaklnjuti aja sebetulnya," ucap dia. "Cuma sayang di pilkada lima tahun lalu saya enggak berhasil mendapat suara, tapi enggak apa, itu kan pilihan warga," sambungnya.

Namun hendaknya, kata politisi Gerindra tersebut, hal-hal yang sudah prioritas harus diteruskan ke pemerintah pusat. 

"Intinya komunikasi," ucap dia.  

Tentang Markaswangi

Pada tahun 2015, jelang akhir masa jabatan sebagai Wali Kota Depok, Nur Mahmudi yang juga kader PKS kala itu mewacanakan adanya rencana jalan layang yang dipopulerkan dengan sebutan Flyover Markaswangi (Margonda - Dewi Sartika Siliwangi). 

Proyek yang digadang-gadang sebagai solusi kemacetan ini direncanakan dibangun dua tahap. 

Flyover pertama (tingkat 1) menghubungkan Jalan Siliwangi dengan Jalan Raya Sawangan. 

Sedangkan flyover kedua (tingkat 2) dari jalan Margoda Raya dan kemudian bergabung dengan flyover pertama menuju Jalan Raya Sawangan. 

Namun nyatanya hingga kini wacana itu tak terealisasi.