Kumandangkan Jihad Bela Damkar Hadapi Walikota Depok, Dedi Mulyadi: Itulah Penista Agama!

Ilustrasi Dedi Mulyadi soal petugas Damkar Depok
Sumber :
  • Istimewa

Dedi menilai, kalau anggaran yang dialokasikannya untuk menggratiskan rakyat dari biaya pengobatan, dari biaya pendidikan, membangun infrastruktur yang baik. 

Praktisi Hukum UI Soal IBH-Ririn Ngadu ke MK Gegara Kalah Pilkada Depok: Gugatan yang Putus Asa

Kemudian anggarannya digunakan membangun rumah rakyat miskin, anggaran untuk memberikan jaminan hari tua, jaminan kematian, jaminan kelahiran, memberikan jaminan bagi masyarakat yang mengalami kecelakaan kerja istilahnya kerja informal. 

"Itu artinya saya telah melaksanakan ajaran Islam dengan baik. Karena fungsi anggaran itu dalam kaidah Islam seperti zaman Nabi yang disebut baitul mal," terangnya. 

Detik-detik Oknum DPRD Cirebon 'Garap' SPG Cantik di Ruang Kerja: Kamu Bisa Dipake Nggak?

Dedi Mulyadi mengungkapkan, baitul mal itu dipergunakan untuk menyelesaikan masalah, nah pelaksanaannya itu tanggung jawab negara. 

"Karena negara sudah punya pajak. Jadi siapa yang menistakan agama? Siapa yang menghianati agama?" tanya Dedi.

Supian-Chandra Bakal Gaet Ayu Ting Ting Jadi Duta Kesenian Depok, Ini Misinya!

"(Penista agama) ada mereka yang menghambur-hamburkan anggaran negara untuk kepentingan pribadinya, keluarganya, kelompoknya, golongannya dan membiarkan rakyat menderita, itulah penista agama," tegasnya. 

"Kenapa? Karena agama memerintahkan, tapi Anda tidak mentaatinya. Quran kan sudah menyatakan celakalah orang-orang yang salah. Orang-orang yang lalai dalam salatnya tidak fokus," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title