Jawaban Tegas Rabithah Alawiyah soal Kritik Guru Gembul ke Habib Bahar: Pernah Belain Dia Enggak?
- Istimewa
Ia kemudian menjabarkan, bahwa jumlah alawiyyin (keturunan Nabi Muhammad) dulu dengan sekarang jauh berbeda.
"Kalau misalnya kita punya permasalahan ini, dulu alawiyyin jumlahnya sedikit, pendidikannya terbatas, terkontrol, sirkuitnya tidak terlalu luas, turunannya bisa diukur dari bagaimana ayah dan ibunya," beber dia.
Sedangkan saat ini, jumlah alawiyyin begitu banyak. Pendidikan mereka beragam, tinggalnya pun di berbagai negara, dan menerima informasi yang beragam.
Permasalahan mereka pun sama dengan permasalahan di masyarakat umum. Namun publik akan melihat tentang nasab.
"Misalnya, oh ini ada kasus narkoba. Nah yang satu alawi yang satu lagi non alawi. Orang akan mulai mempermasalahkan nasabnya. Padahal masalahnya sama, tapi nasabnya menjadi penting," tuturnya.
"Kenapa? Karena nasab ini orang akan mengukur engkau sebagai keturunan Rasulullah kok begini perilakunya, itu yang menjadi keresahan dari Pak Guru Gembul," sambung Fikri.
"Keresahan itu sangat bisa kami pahami dan kritik ini disampaikan di gedung Rabithah Alawiyah, kami tidak anti kritik," timpalnya lagi.