Heboh Nama Pj Walikota Pontianak Ani Sofian Dicatut Penipu: Modus Bansos

Pesan singkat catut nama PJ Walikota Pontianak Ani Sofian
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Belakangan ini heboh seorang penipu mencatut nama Pj Walikota Pontianak Ani Sofian untuk melakukan penipuan menggunakan media sosial Whatsapp.

Makin Geger, Akun Anonymous Indonesia Beberkan Data Pemilik Akun Fufufafa, Benarkah itu...?

Hal itu diketahui saat seorang warga menerima pesan singkat melalui Whatsapp (WA) dari nomor yang menggunakan foto profil Pj Walikota Pontianak Ani Sofian.

Warga tersebut kemudian mencoba mengkonfirmasi terkait isi pesan itu langsung kepada Pj Wali Kota Ani Sofian.

Viral Pengendara Motor Bonceng Pocong Kena Tilang Elektronik, Fakta atau Hoaks?

“Saya tegaskan bahwa nomor dan isi pesan tersebut bukan dari saya, itu adalah modus penipuan yang menggunakan foto saya di profil WA-nya,” tegas Ani Sofian seperti dikutip dari pontianak.go.id pada Kamis, 5 September 2024.

Ani Sofian menambahkan, bahwa dirinya tidak pernah menghubungi pihak manapun, termasuk rumah ibadah atau lembaga, terkait persoalan pemberian bantuan sosial (bansos) atau bantuan lainnya secara langsung melalui nomor ponsel. Menurutnya, penyaluran bansos sudah ada mekanismenya.

PDIP Waspadai Kampanye Hitam Modus Bansos di Depok: Rakyat Miskin Bukan untuk Melanggengkan Petahana

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam menyalurkan bantuan sosial dan lainnya melalui surat resmi dan berhubungan langsung dengan instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait.

Selain itu, pemberian bantuan sosial juga tidak dipungut biaya apapun. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk menanyakan langsung ke Pemkot Pontianak apabila ada yang menghubungi mengatasnamakan pejabat dan akan memberikan bantuan sosial.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila ada yang menghubungi dengan mengatasnamakan pejabat-pejabat Pemkot Pontianak untuk menyalurkan bantuan, ada baiknya mengecek terlebih dahulu untuk memastikannya,”ujarnya.

Lebih lanut, Ani Sofian mengungkapkan, kemajuan teknologi tak dipungkiri membuka kesempatan para pelaku penipuan untuk menjerat korbannya melalui perangkat teknologi seperti smartphone dan lainnya. Berbagai cara dilakukan untuk memperdaya korban yang masih awam dengan bermacam-macam modus penipuan.

"Kami imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada apabila ada yang mencoba untuk meminta atau menawarkan bantuan melalui perangkat telekomunikasi karena sudah banyak korban yang terkena. Apalagi mereka semakin canggih dalam meyakinkan korbannya," ungkapnya.

Ani Sofian meminta, apabila masyarakat menerima pesan melalui WA atau media sosial lainnya dari seseorang yang mengatasnamakan pejabat atau publik figur, sebaiknya tidak langsung ditanggapi. Apalagi sekarang teknologi sudah begitu pesat, sehingga berbagai modus penipuan begitu marak.

“Jadi saya minta masyarakat tidak mudah percaya apabila ada yang menghubungi atau mengirim pesan melalui handphone dengan mengatasnamakan pejabat-pejabat tertentu,’’tutupnya.