Bahaya, Disomasi Usai Rombak Lirik Tanpa Izin, Hetty Koes Endang Beri 3 Poin Jawaban
- Istimewa
Siap – Selebritis senior yang sedang menjadi pemberitaan hangat di media, sebut 'Hetty Koes Endang' terdengar bahwa baru di somasi karena sudah merubah lirik tanpa izin dari penyanyi aslinya namun Hetty tampak santai menanggapinya dengan memberikan 3 poin jawaban.
Penyanyi senior Hetty Koes Endang disomasi pencipta lagu Richard Kyoto. Hal tersebut disebabkan pelantun Berdiri Bulu Romaku tersebut diduga menyanyikan tanpa izin serta mengubah lirik lagu berjudul Kasih.
Tak ingin lama berlarut, Hetty Koes Endang lewat HKE Management menanggapi somasi terbuka yang dilayangkan pada Rabu 17 Juli 2024 mengutarakan tiga poin jawaban pembelaan darinya.
Poin pertama, Hetty Koes Endang sebagai penyanyi cuma menyanyikan lagu-lagu yang telah diminta oleh pihak panitia. Ia merasa tidak ada urusan dengan pihak pencipta lagu yang mau dibawakan.
"Penyanyi hanya bertugas sesuai kontrak, menyanyikan lagu-lagu yang diminta panitia sesuai dengan lirik yang disediakan oleh panitia, sering dibantu dengan membaca Promoter,”
“Penyanyi tidak ada urusan dengan composer/pencipta lagu," kata DR. Ir. Yusuf Faishal MSc. MBA. selaku President HKE Management pada Rabu 17 Juli 2024.
Selanjutnya soal perubahan lirik lagu yang dipersoalkan, bintang film Mau Jadi Apa? itu punya jawaban sendiri. Ia menyampaikan hal itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab panitia konser.
"Jika terdapat kesalahan lirik dan kesalahan pencetakan, nama pencipta lagu, adalah tanggung jawab pihak Panitia (Siti Nurhaliza Production dan Universal Music Malaysia),”
“Dan pihak Publisher (Luncai Emas San. Bhd). Bukan tanggung jawab penyanyi (Hetty Koes Endang)," ujar Yusuf Faishal.
Perihal penyebaran rekaman konser dalam DVD, pihak Hetty Koes Endang mengatakan perihal royalti telah diserahkan pada pihak organisasi yang menaungi hal tersebut. Ia kembali membahas tugas penyanyi saat diundang sebuah acara.
"Demikian pula halnya jika Konser tersebut direkam dan dimasukkan dalam CD/DVD untuk dijual. Pemilihan lagu dan lirik yang dimasukkan dalam CD/DVD adalah berurusan dengan organisasi yang sama (Compass, MACP dan WAMI),”
“Penyanyi TIDAK bertanggung jawab terhadap usaha perekaman tersebut, bahkan layak mendapat royalti," tutur Yusuf Faishal pada Kamis 18 Juli 2024.