Wow! Ini Sederet Manfaat Tanaman Mangrove yang Jarang Diketahui Banyak Orang

IEG soal mangrove
Sumber :
  • Istimewa

SiapMangrove merupakan salah satu tanaman yang memiliki beragam manfaat. Tak hanya untuk ekosistem alam, namun juga syarat akan nilai ekonomi. 

KLHK Launching Ekososlab dan Penanaman Mangrove, Termasuk Kaum Muda di Kalbar

Adapun sederet manfaat mangrove di antaranya sebagai pembangkit tenaga penyerap karbon alam.

Tanaman yang biasa tumbuh di tepi pantai ini mampu memperbaiki karbon melalui akar mereka di bawah air. 

10 Tempat Wisata Pantai Paling Hits dan Terbaik di Kalimantan Barat

Maka tak heran, jika nilai ekonomi mangrove, jauh melampaui karbon.

Selain itu, mangrove menyediakan pengembangbiakan keanekaragaman hayati laut yang mendukung ekonomi masyarakat lokal. 

Peringati Hari Keanekaragaman Sedunia, ABM Group Tanam 600 Pohon Bersama 100 Volunteers

Bahkan para ahli sepakat, dengan adanya mangrove, bisa sampai 50 kali lebih hemat biaya daripada membangun tanggul laut yang terbuat dari beton untuk perlindungan pantai.

Itu sekaligus menghemat biaya yamg diperkiraan mencapai USD65 miliar pertahun secara global dalam menghindari kerugian akibat badai dan banjir.

Mangrove juga menyediakan bentuk infrastruktur hijau. 

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komite Tetap Perencanaan dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai, Hutan Lindung dan Mangrove, KADIN Indonesia yang juga Direktur Program IMPACT, Chintya Dian Astuti ikut angkat bicara.

Ia mengatakan, bahwa selama beberapa dekade, Indika Energy Group (IEG) telah terlibat dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial masyarakat di Indonesia utamanya dalam pelestarisan Mangrove. 

Salah satu programnya adalah Premier Tech IEG yang diklaim telah turut membantu membangun rumah dan sekolah, bisnis kecil hingga besar yang dialiri listrik

Lalu menyediakan pekerjaan bagi ribuan orang Indonesia, dan memberikan rasa komunitas dan tujuan untuk lebih banyak lagi. 

"Tujuan Premier Tech IEG adalah memberi energi kepada Indonesia untuk masa depan yang berkelanjutan," katanya. 

"Oleh karena itu keberlanjutan adalah elemen utama dalam setiap tindakan yang dibawanya berkontribusi Pembangunan Indonesia," sambung Chintya. 

Salah satu inisiatif unggulan keberlanjutan Premier Tech IEG adalah mangrove Rehabilitasi. 

Premier Tech IEG berkomitmen untuk menanam kembali dan memulihkan operasinya daerah.

Di luar wilayah operasional, Premier Tech IEG telah menanam lebih dari 100.000 pohon mangrove di seluruh Indonesia. 

Di luar penanaman dan kegiatan rehabilitasi, Premier Tech IEG juga akan melakukan kerjasama dengan masyarakat, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia 

"Oleh karenanya demi masa depan berkelanjutan Indonesia di 2023, Indika Energy Bersama Indika Nature Inisiasi Program IMPACT (Indika Energy Mangrove Program in Action)," ujar Chintya Dian.

Ia berkomitmen untuk melakukan program penanaman dan rehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia. 

Menurutnya ini adalah bagian dari komitmen untuk mendukung pemerintah secara luas dan mempertahankannya untuk mencapai netral karbon dan perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia. 

Rencananya, rehabilitasi mangrove di lahan seluas 250 hektare di kawasan biosfer yang terletak di 4 desa di Paser, Kalimantan Timur.

Desa-desa tersebut adalah adalah Lori, Sungai Langir, Tajur dan Pasir Mayang.

Chintya Dian menyatakan berbeda dari yang lainnya, Premier Tech IEG bermaksud untuk berkolaborasi dan memberdayakan masyarakat selama proses penanaman dan pemantauan di masa depan. 

Terkait dengan itu, Indika Energy mengadakan acara talkshow berjudul "Melindungi dan Merehabilitasi Mangrove Bersama Masyarakat Melalui Pemberdayaan". 

Acara tersebut dilaksanakan di "Paviliun Indonesia" COP 28 – UNFCCC, Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu, 3 Desember 2023 pukul 09:00 – 10.20 waktu UEA atau pukul 12.00 – 13.20 WIB yang di moderatori oleh Chintya Dian Astuti. 

Talkshow ini kata Chintya Dian juga bertujuan untuk berbagi komitmen Indika Energy terhadap keberlanjutan diferensiasi dalam melakukan rehabilitasi mangrove dan pengakuan komitmen dari pemangku kepentingan potensial. 

Para peserta yang hadir diantaranya adalah UNFCCC-COP 28 Delegasi dari berbagai negara, khususnya pejabat pemerintah dan pembuat kebijakan, pakar mangrove, non organisasi pemerintah dan kelompok konservasi, masyarakat lokal.

Kemudian akademisi dan peneliti, aktivis lingkungan dan pemuda advokat, aktivisme mangrove muda dan global terkait lainnya lembaga yang dapat mengambil pelajaran dari pengalaman Indonesia dan memberi umpan balik untuk peningkatan.