Worldcoin Dibekukan, Pakar IT UI Soroti Risiko Besar Scan Retina untuk Keamanan Data

Siap – Kementerian Komunikasi dan Digital memutuskan untuk membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) milik layanan Worldcoin dan WorldID pada Minggu, 4 Mei 2025 pasca heboh scan retina.

Pakar Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dari Universitas Indonesia (UI), Adila Alfa Krisnadhi, mengungkapkan sejumlah fakta penting terkait potensi ancaman dan risiko penggunaan teknologi scan retina sebagai verifikasi biometrik dalam aplikasi World App.

Di tengah antusiasme masyarakat terhadap aplikasi World App yang mewajibkan pengguna melakukan scan retina mata untuk mendapatkan sejumlah uang, muncul kekhawatiran publik mengenai keamanan dan privasi data.

Meskipun terlihat sebagai inovasi untuk verifikasi identitas digital, pengumpulan data biometrik retina mata oleh pihak swasta seperti World App memiliki potensi risiko yang sangat tinggi bagi pengguna.

"Penggunaan data biometrik, terutama retina mata, adalah identitas yang unik dan melekat pada diri seseorang yang sifatnya permanen. Berbeda dengan kata sandi atau informasi lain yang bisa diganti apabila bocor, data retina tidak dapat diubah sama sekali," tegas Adila Alfa Krisnadhi.

Lebih lanjut, Adila menyoroti bahwa pengguna seringkali tidak memahami efek jangka panjang saat menyetujui syarat dan ketentuan untuk menyerahkan data biometrik mereka. Ia menekankan perlunya kesadaran tinggi bahwa ini bukan hanya soal akses aplikasi, melainkan soal menyerahkan kepemilikan atas identitas biometrik mereka.

Pakar AI dari UI ini mengimbau masyarakat untuk berpikir dua kali dan melakukan tinjauan ulang secara menyeluruh terhadap risiko serta manfaat sebelum memutuskan untuk melakukan scan retina dan mendaftar pada aplikasi yang mengumpulkan data biometrik sensitif seperti World App.